BPS Pastikan Penurunan Tarif Tiket Pesawat LCC Bakal Dorong Deflasi

Kepala BPS Suhariyanto.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, memastikan penurunan harga tiket pesawat sebesar 50 persen untuk maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang akan berlaku, Kamis, 11 Juli 2019, semakin besar memberikan dampak deflasi terhadap Indeks Harga Konsumen atau IHK.

Ketetapan penurunan itu sebelumnya diumumkan pemerintah untuk hari-hari tertentu, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu mulai dari pukul 10.00-14.00 sesuai waktu yang berlaku di masing-masing bandara seluruh Indonesia.

"Nanti ada low cost carrier untuk hari-hari tertentu, jam tertentu. Itu akan menarik ke bawah (IHK)," kata dia Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.

Suhariyanto menegaskan, hal itu bisa terjadi lantaran saat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan tiket pesawat melalui penurunan Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat jenis jet menjadi sebesar 12-16 persen pada Juni 2019, telah mampu menyumbang deflasi sebesar 0,04 persen.

"Kemarin ada penurunan TBA saja sudah menyumbang deflasi kan kemarin, 0,04 persen. Sinyal yang bagus. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih bagus lagi," ucapnya.

Sebagai informasi, maskapai berbiaya rendah yang telah memastikan penurunan tarif tiketnya sebesar 50 persen, yakni Citilink dan Lion Air. Maskapai Citilink menyediakan sebanyak 62 flight per hari dengan total kursi sebanyak 3.348 seat per hari. 

Untuk Lion Air Group, akan ada 146 flight per hari, kalau seat total 8.278 seat, fleksibel mengikuti penerbangan. Jadi flight per hari didedikasikan untuk penerbangan murah, itu 30 persen dari alokasi seat. kedua maskapai LCC itu akan menyiapkan 11.626 tiket murah per harinya.