Bersih-bersih Direksi Garuda Indonesia

Maskapai Garuda Indonesia.
Sumber :

VIVA – Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan bersih-bersih direksi. Mereka memutuskan untuk memberhentikan sementara semua anggota direksi dan mengangkat direktur utama (dirut) yang baru pada akhir Januari 2020.

Pemberhentian sementara direksi Garuda ini terkait dengan kasus dugaan penyeludupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Hal ini diungkapkan oleh Komisaris Utama Garuda Indonesia, Sahala Lumban Gaol.

"Keputusan ini diambil Dewan Komisaris, usai menggelar rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir. (Pemberhentian) Baik yang terlibat secara langsung, maupun tidak langsung," katanya di Jakarta, Sabtu 7 Desember 2019.

Sahala juga menjelaskan, karena Garuda Indonesia perusahaan terbuka (Tbk), maka seluruh ketentuan yang berlaku terkait pola dan mekanisme pergantian jajaran di dalamnya pun harus mengikuti aturan mengenai hal tersebut.

"Seluruh governance ketentuan yang berlaku akan kita ikuti di dalam penetapan nantinya," ujar dia.

Selain itu, Dewan Komisaris juga memutuskan untuk mengangkat pelaksana tugas atau Plt untuk mengisi jabatan direksi yang diberhentikan sementara.

Hal itu seiring dengan upaya investigasi lanjutan, terkait penelusuran lebih mendalam yang hingga saat ini masih dilakukan dalam kasus tersebut.

Adapun penunjukan Dirut Garuda Indonesia akan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB, yang akan digelar pada akhir Januari 2020.

Hal itu dilakukan berdasarkan ketentuan, yakni RUPSLB baru bisa dilakukan 45 hari setelah masa pengajuan kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terhitung mulai Senin 9 Desember 2019.

Sahala menyebut apabila dihitung 45 hari usai pengajuan surat kepada pihak OJK, maka RUPSLB Garuda Indonesia dipastikan akan digelar sekitar 22 Januari 2020.

Ia pun memastikan pihaknya telah mengangkat sejumlah pelaksana tugas atau Plt, untuk mengisi kekosongan jabatan di jajaran direksi Garuda hingga RUPSLB di akhir Januari 2020 nanti.

Selama masa itu, lanjut Sahala, upaya investigasi lanjutan dan penelusuran mendalam juga akan terus ditempuh, guna melihat kemungkinan-kemungkinan lain dari kasus penyelundupan yang dinilai sistematis di internal Garuda Indonesia. "Kami di Dewan Komisaris akan menindaklanjuti seluruh kesepakatan tersebut," tutur dia.