Kisruh Jiwasraya, SBY Dibawa-bawa

SBY ketika bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diserang ramai-ramai oleh kader Partai Demokrat. Sebab, ia menyalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kisruh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut persoalan Jiwasraya bukan perkara mudah. Tapi solusinya sudah ada, yang kemudian, dituntaskan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurutnya, dalam beberapa tahun ini akan terus diselesaikan. "Ini adalah persoalan yang sudah lama sekali. Mungkin 10 tahun yang lalu. Bukan masalah yang ringan," kata Jokowi, Rabu, 18 Desember 2019.

Menanggapi komentar Presiden Jokowi, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, melihat selalu menyeret mundur ke pemerintahan sebelumnya jika ada masalah yang menjadi perhatian publik.

"Seakan-akan mau cuci tangan. Masa @SBYudhoyono semua busuk. Masa inilah yang paling benar," kata Jansen lewat Twitternya, Rabu, 18 Desember 2019.

Padahal, soal Jiwasraya di masa sekarang ini kerusakannya justru tambah parah. Jokowi diminta mencari solusi.

"Ayo kita benahi, bukan malah mantan Dirkeu (Direktur Keuangan Jiwasraya) jadi staf ahli," paparnya. Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, menilai Presiden Jokowi lagi kambuh.

Sebab, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin gagal membayar utang asuransi Jiwasraya tapi menyalahkan pemerintahan sebelumnya. "Asuransi gagal bayar yang disalahkan justru era Jokowi-JK dan era SBY-Boediono," kata Andi.

Akan tetapi, Andi sudah bisa menebak bagaimana mantan Presiden ke-6 RI SBY menyikapi dan merespons jika mendengar Jokowi lagi kambuh itu. "Seperti biasa Pak SBY akan bilang memang selera Pak Jokowi humornya tinggi," ujarnya.

Di samping itu, Andi mempertanyakan apakah sosok Hary Prasetyo yang diangkat Jokowi menjadi Staf Ahli Utama di Kantor Presiden itu sama dengan Hary Prasetyo selaku mantan Direktur Keuangan Jiwasraya.

"Jika benar Hary Prasetyo yang diangkat Pak Jokowi menjadi Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden. Hary Prasetyo mantan Dirkeu Jiwasraya yang diguga salah satu aktor bermasalah jiwasraya gagal bayar, lalu apa yang bisa ditafsirkan?," paparnya.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu meluruskan bahwa Pemerintahan SBY menerima masalah Jiwasraya dari dampak krisis 1998 dengan utang kalau tidak salah sekitar Rp6 triliun.

"Dan itu semua selesai oleh Jiwasraya tahun 2009. Sejak itu memperoleh laba sampai 2017. Masalah muncul 2018 dan 2019 dan saat ini defisit lebih Rp30 triliun,” ungkap dia.