Dua Srikandi era SBY yang Jadi Direktur Bank Dunia

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Mari Elka Pangestu baru saja ditunjuk oleh Presiden Grup Bank Dunia David Malpass menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia pada Kamis 9 Januari 2020.

Ternyata selain Mari Elka ada dua srikandi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ditugaskan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, yakni Sri Mulyani Indrawati (2010) 

Mari Pangestu menjabat sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, 21 Oktober 2004 hingga 2009. Saat itu, era Pemerintahan Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Periode kedua, Mari Pangestu kembali menjabat Menteri Perdagangan pada 2009-2011 di era Pemerintahan Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono. Namun, Mari Pangestu direshuffle pindah menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari tahun 2011 sampai Oktober 2014.

Menurut Malpass, Pangestu memiliki pengalaman yang sangat luas dalam hal kepemimpinan, baik sebagai menteri senior, kredensial yang diakui secara global sebagai seorang ekonom dan peneliti serta keterlibatannya dalam forum internasional akan sangat membantu pekerjaan di Grup Bank Dunia.

"Pengalamannya akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mendesak di Grup Bank Dunia dalam mendukung luas pertumbuhan berbasis dan pengentasan kemiskinan," kata Malpass seperti dilansir dari laman worldbank.org pada Jumat, 10 Januari 2020.

Sri Mulyani 

Sebelum Mari Pangestu, ada nama Sri Mulyani Indrawati yang menjadi perempuan pertama Indonesia menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank. Ia menggantikan Juan Jose Daboub, karena telah menyelesaikan empat tahun masa jabatannya pada 30 Juni.

Dalam Pemerintahan SBY, ia pernah menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Pada 5 Desember 2005, SBY memindahkan Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar.

Pada Juli 2008, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi menggantikan Boediono. Saat itu, Boediono akan mengambil jabatan di Bank Indonesia.

Pada Agustus 2008, Sri Mulyani disebut majalah Forbes sebagai perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia sekaligus wanita paling berpengaruh di Indonesia.

Ketika SBY kembali terpilih menjadi Presiden RI periode 2009-2014 bersama Wakil Presiden Boediono, ia dipercaya lagi oleh Presiden SBY untuk menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia. Namun, ia baru aktif mengemban tugasnya itu 1 Juni 2010.

Pada 20 Mei, Presiden SBY mengumumkan pengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah Agus Martowardojo, CEO dari Bank Mandiri. Pada 2014, Sri Mulyani kembali disebut oleh majalah Forbes sebagai perempuan paling berpengaruh di dunia urutan ke-38.

Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro di Kabinet Indonesia Kerja (2014-2019).

Saat itu, era Pemerintahan Presiden Jokowi dan Waki Presiden Jusuf Kalla (JK). Kini, ia masih membantu Presiden Jokowi sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 era Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.