Proyek KCIC Dihentikan, Ridwan Kamil: Konstruksinya Mengkhawatirkan

Terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Pengerjaan Kereta Cepat Jakarta - Bandung dihentikan sementara karena disebut sebagai penyebab banjir di kawasan kontruksi seperti di tol Jakarta Cikampek dan Purwakarta Bandung Cileunyi (Purbaleunyi).

Menyikapi penundaan itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, hal tersebut menjadi bahan evaluasi bagi pihak kereta cepat untuk mengubah pola pengerjaan agar tidak memberi dampak buruk bagi daerah sekitar.

"Apapun proyeknya, kita harus menggunakan standar standar keamanan yang bisa diyakini aman semua pihak baik manusia baik lingkungan juga," ujar Ridwan Kamil, Senin 2 Maret 2020 dilansir dari VIVAnews.

Ridwan Kamil mengakui pengerjaan kereta cepat di wilayahnya layak dihentikan sementara karena terdapat progres - progres yang tidak wajar.

"Memang hasil laporan yang masuk ke saya, kereta cepat Jakarta Bandung ini proses kontruksinya banyak hal - hal yang mengkhawatirkan sehingga diberi waktu untuk melakukan review," katanya.

Pihaknya berharap Manajeman Kereta Cepat mengevaluasi pengerjaan kontruksi ke pola kerja lebih aman dan mentaati arahan dari Kementrian.

"Kalau menurut kementerian PUPR metode kerja sudah bisa diperbaiki, saya kira dalam dua minggu mereka bisa bekerja lagi karena ini kan proyek strategis Nasional yang kita tunggu penyelesaiannya,"

"Mudah - mudahan ini menjadi pelajaran semua pihak untuk bekerja boleh cepat tapi keamanan tetap diutamakan. (Kecewa?) Itu mah biasa dalam dunia konstruksi, justru harus saling mengingatkan," sambung Ridwan Kamil. 

Ditunda dua pekan

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta kepada PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menunda waktu pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) selama dua pekan.

"Dua minggu mulai tanggal 2 Maret 2020," ujar kepala Biro Komunikasi Publik PUPR, Endra Atmawidjaja di Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020.

Kementerian PUPR sebelumnya telah melayangkan surat kepada KCIC, di mana salah satu isinya menyinggung kondisi jalan tol Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi yang terganggu akibat pembangunan proyek tersebut.

"Ada metode kerja, material bahu jalan, yang menyebabkan banjir. Kami meminta KCIC untuk diperbaiki. Karena ini menyangkut kelancaran jalan tol," ujarnya lagi.

Minta dievaluasi

Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangan yang diterima VIVA mengatakan akan menerima keputusan yang diambil Kementerian PUPR terkait penghentian proyek KCIC. 

“Kami Kementerian BUMN menghormati dan mendukung langkah Kementerian PUPR untuk menghentikan sementara proyek Kereta Cepat selama dua minggu yang terhitung mulai hari ini. Saya sudah meminta PT KCIC untuk mengevaluasi secara menyeluruh segala kekurangan manajerial proyek terutama yang menyebabkan terjadinya kerugian lingkungan dan sosial terhadap masyarakat,” kata Erick. 

Ia menambahkan, pihak KCIC juga sudah melaporkan bahwa dalam dua minggu ini mereka akan memperbaiki drainase dan manajemen lingkungan.

“Tentu segala perkembangan proyek akan kita sampaikan ke publik sebagai bentuk transparansi dan profesionalisme BUMN,” ujarnya.