Jokowi Tiba di Australia, Bawa Hadiah Perjanjian Perdagangan Bebas

Presiden Joko Widodo disambut Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Canberra, Minggu 9 Februari 2020.
Sumber :
  • BPMI Setpres

VIVA – Presiden Joko Widodo telah tiba di Canberra, Australia, dalam kunjungan kenegaraan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Scott Morrison. Kunjungan Jokowi kali ini cukup spesial, karena disebut-sebut membawa hadiah perjanjian perdagangan bilateral untuk Australia.

Indonesia dan Australia telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), pada Maret 2019.

"Ini adalah masa bersejarah," kata Phil Turtle, Presiden Australia Indonesia Business Council, yang berada di Canberra untuk bertemu dengan delegasi Indonesia, dikutip ABC.

Lewat perjanjian IA-CEPA, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan, 99 persen ekspor Australia akan diizinkan masuk ke Indonesia bebas tarif dan dengan hambatan yang jauh berkurang. Selain itu, ekspor Indonesia ke Australia pun akan bebas tarif.

Beberapa kesepakatan lainnya yang termasuk di dalam IA-CEPA termasuk universitas-universitas Australia yang diizinkan untuk membuka kampus di Indonesia, dan pebisnis Australia diizinkan memiliki saham mayoritas dalam bisnis telekomunikasi, transportasi, kesehatan dan energi di Indonesia.

Selain itu mereka yang akan membuka hotel atau resor di Indonesia, dapat memiliki saham sepenuhnya. Kuota visa liburan sambil bekerja di Australia yang dialokasikan untuk warga negara Indonesia, akan ditingkatkan dari 1.000 menjadi 4.100 per tahun.

Pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan salah satu fokus pertemuan antara kedua pemimpin adalah pembahasan ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Kita juga sama-sama memaklumi memasuki tahap akhir proses ratifikasi IA-CEPA, dan akan ada peluncuran Plan of Action sebagai acuan pelaksanaan comprehensive strategic partnership RI-Australia," kata Faizasyah kepada wartawan di Kantor Kemenlu, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu, Santo Darmosumarto juga menyebutkan kunjungan Presiden Jokowi merupakan sesuatu yang sangat penting dari sisi hubungan bilateral kedua negara. Hal ini mengingat 2020 menjadi peringatan 70 tahun hubungan diplomatik RI-Australia.