Pelemahan Minyak Dunia Jadi 'Momok' Negatif IHSG

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) memerah di level 4.530 pada pembukaan perdagangan Selasa, 21 April 2020. Posisi itu melemah 45 poin atau 0,99 persen, dibanding penutupan perdagangan 20 April di level 4.575.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, IHSG memperlihatkan pergerakan yang sangat fluktuatif akhir-akhir ini, dan bereaksi sangat rentan dengan sentimen.

"Apalagi, sentimen pelemahan minyak dunia hingga berada di level terendah dalam dua dekade terakhir ini, menjadi faktor utama hilangnya optimisme investor," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, para investor juga memulai minggu ini dengan menimbang tanda-tanda bahwa tingkat infeksi virus corona mungkin melambat di beberapa negara. Namun, potensi hancurnya permintaan minyak tanpa diimbangi pemangkasan produksi yang masif tentu akan membebani harga.

"Sehingga pada perdagangan selanjutnya IHSG berpotensi menguat dengan support resistance 4.560-4.825," ujarnya.

Secara teknis, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.443,63 hingga 4.318,10.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.747,88 hingga 4.975,54. Berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area negatif, sementara Stochastic dan RSI bergerak menurun di area netral.

"Terlihat pola black closing bozu candle yang mengindikasikan adanya pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area support terdekat," ujarnya.