Genjot Proyek Wisata di Danau Toba, 204 Petani Dapat Kerohiman

Santunan uang kerohiman untuk petani di Danau Toba, Sumatera Utara.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Pemerintah terus optimalkan pembangunan pariwisata berstandar internasional di Danau Toba. Dengan itu, Pemerintah menyalurkan dana satunan atau uang kerohiman sebesar Rp26,1 miliar bagi 204 orang yang melakukan ?cocok tanam dengan luas lahan 279 hektare di Desa Perdamaen Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. 

Lahan ini, akan dibangun Toba Caldera Resort dan fasilitas pariwisata berstandar internasional. Pelaksanaan penyaluran uang kerohiman dilaksanakan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT) yang digelar di Kantor Bupati Toba, Sumatera Utara.

Penyaluran ini disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio melalui teleconference, Jumat, 10 Juli 2020.

?Dirut BOPDT, Arie Prasetyo menjelaskan lahan itu, berstatus hutan dan milik negara. Sehingga pemerintah berniat baik dengan memberikan santunan dana atau uang kerohiman sebagai uang pengganti tanaman yang ditanam oleh masyarakat di lahan tersebut.

"Yang kita bicarakan lahan zona otorita luasnya adalah 386,72 hektare. Totalnya yang sudah sertifikat totalnya 279 hektare. Yang hari ini diserahkan dana kerohiman atau uang santunannya," ungkap Arie, usai acara penyerahan dana satunan tersebut.

Arie menjelaskan ?filosofi uang santunan ini adalah bukan ganti rugi lahan. Tetapi, itikad baik pemerintah supaya perekonomian masyarakat tetap stabil. Karena, di lahan tersebut masyarakat menanam kopi, nangka dan jenis tanaman yang lainnya.

"Sudah diterbitkan SK-nya oleh Bupati secara independen dan badan otoritas tugasnya menyiapkan anggaran untuk pembayaran itu. Jadi semua akuntabilitasnya sudah dilakukan dan ada Perpresnya di perpres 62 tahun 2018 sehingga ini yang kita jalankan. Memang proses nya agak lambat," jelas Arie.

Arie mengungkapkan ?lahan itu dihitung karena di atasnya ada tanaman ada 255 petak lahan garap oleh 204 orang. Ia mengatakan dana santunan ini, dibayarkan secara bertahap. Sementara baru tahap pertama 279 hektare dan nanti ada lahan tahap dua sisanya 107,72 hektare. 

"Terkait dengan pembangunan ini sudah ditunggu di kementerian PUPR untuk mulai membangun infrastruktur jadi harusnya kita mulai Juni. Tapi ada beberapa hal makanya baru kita laksanakan hari ini paling lama semuanya akan selesai dua minggu dari sekarang. Jadi tanggal 24 Juli," jelas Arie.

Arie mengungkapkan ?pembangunan akan dimulai pada pembukaan akses. Kemudian, tahun depan akan lebih masif. Karena tahun ini, ia mengatakan ada kenadala COVID-19 ada beberapa penghematan. 

"Sehingga masif nya akan dilakukan tahun depan pembangunan ini pemerintah yang lakukan mulai dari infrastruktur, fasilitas sebagai pengelola kawasan. ?Hotel dan rumah sakit akan kita bangun bekerja sama dengan mitra, sehingga dalam satu atau dua tahun ke depan Danau Toba (di lahan ini). Bisa selesai terealisasi," tutur Arie.