Dibuka Menguat, Sektor-sektor Ini Bakal Dongkrak IHSG

Layar monitor pergerakan saham dan IHSG
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di level 5.124 pada pembukaan perdagangan Selasa 28 Juli 2020. Posisi itu menguat 7 poin atau 0,15 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 27 Juli 2020 di level 5.116.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG akan kembali mencoba untuk melanjutkan penguatan, dengan ditopang oleh sektor pertambangan, perdagangan, dan keuangan.

"Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa dengan menguat 1,7 persen ke level US$1.935,20 per ons, menjadi pemicu positif untuk saham-saham pertambangan," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 28 Juli 2020.

Selain itu, Lanjar menjelaskan bahwa beberapa saham di sektor perbankan mengalami kenaikan, setelah dua bank pembangunan daerah (BJBR dan BJTM) masuk dalam daftar bank yang mendapat guyuran dana Rp11,5 triliun dari pemerintah.

Baca juga: Demi Genjot Ekonomi, KUR Tak Lagi Hanya untuk Sektor Produksi

Dari sisi global, para investor mempertimbangkan ketegangan antara China dan Amerika Serikat. Kekhawatiran investor tentang ekonomi global dan ekspektasi bahwa pertemuan komite pasar terbuka The Fed dapat memperkuat pandangan dovish, mendorong dolar AS dan logam mulia ke arah yang berlawanan sambil mendukung ekuitas AS.

"Diperkirakan IHSG berpotensi menguji kembali upper bollinger bands dengan support-resistance 5.080-5.158," ujarnya.

Lanjar pun menjelaskan, saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini di antaranya adalah ADRO, AKRA, ANTM, CPIN, HMSP, SMGR, BJBR, dan BJTM.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 4.975,54 hingga 5.172,37.

Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI masih menunjukkan sinyal positif.

"Terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (art)