ESDM: Porsi Energi Terbarukan per Mei 2020 Capai 14,2 Persen

(Foto Ilustrasi) Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap, Sulawesi Selatan
Sumber :
  • VIVA/Purna Karyanto

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa dalam lima bulan pertama 2020, porsi dari energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi atau energy mix masih bergerak menuju target. Target bauran EBT yang ingin dicapai pemerintah pada 2025 adalah sebesar 23 persen.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, F.X. Sutijastoto menjelaskan, hingga Mei 2020, tercatat bahwa realisasi penambahan EBT di Indonesia porsinya telah mencapai 14,2 persen.

"Realisasi EBT sampai dengan Mei ini Alhamdulillah share-nya mencapai 14,2 persen," kata Sutijastoto dalam telekonferensi, Selasa 28 Juli 2020.

Baca juga: UU Minerba Disahkan, Kadis ESDM Jatim: Bertentangan dengan UU Otoda

Meski demikian, Sutijastoto melihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan EBT nasional hanya mampu tumbuh sekitar 500 megawatt (MW) per tahun.

Apalagi, jika dalam lima tahun ke depan tidak ada upaya atau bahkan inovasi baru yang dijalankan, Sutijastoto mengaku khawatir apabila pertumbuhan EBT hanya akan berada di angka 2.500 MW.

"Jadi nanti di 2024 itu hanya 12.800 MW untuk EBT. Ini kami fokus ke EBT yang untuk pembangkit ya," ujar Sutijastoto.

Karena itu, dalam upaya mencapai target pertumbuhan EBT hingga mencapai angka 23 persen, Kementerian ESDM telah mencanangkan target kapasitas EBT pada 2024 bisa mencapai sekitar 20.000 MW.

Hal itu, menurut Sutijastoto, memerlukan adanya langkah-langkah dan upaya percepatan, mengingat masih adanya waktu dan kesempatan bagi Kementerian ESDM dalam merealisasikan target tersebut.

"Jadi sebenarnya itu kalau dari PLN memang sudah ada program, namanya green booster PLN. Nah, itu bisa menambah sekitar 5.000 MW," kata Sutijastoto.

"Maka kalau program green booster ini bisa dicapai, In Syaa Allah kita bisa mencapai 22.300 MW sehingga target tahun 2025 yang sebesar 23 persen bisa tercapai," ujarnya. (art)