Sinyal Ekonomi RI Kuartal III-2020 Membaik, BPS Ungkap Indikatornya

Ilustrasi pesawat.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) memberi sinyal bahwa perekonomian Indonesia akan membaik pada kuartal III-2020. Adapun pada kuartal II-2020, BPS mengumumkan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen akibat pandemi COVID-19.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, potensi positif pada kuartal III-2020 itu ditunjukkan dari mulai tumbuh positifnya beberapa indikator ekonomi, seiring dilonggarkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Dalam rilis pada 3 Agustus 2020 lalu saya sudah sampaikan bahwa seiring adanya relaksasi PSBB, beberapa indikator mulai membaik meski jauh dari normal," kata Suhariyanto saat konferensi pers, Rabu, 5 Agustus 2020.

Baca juga: Ekonomi Maluku dan Papua Mampu Tumbuh Positif pada Kuartal II-2020

Suhariyanto menyebutkan, indikator pertama dapat dilihat dari sudah positifnya pertumbuhan transportasi udara, baik internasional dan domestik, jika dibandingkan antara Mei dan Juni 2020.

Pada perubahan dua bulan itu, kata dia, transportasi udara internasional tumbuh 54,70 persen, sedangkan jika dibandingkan Juni 2019 masih negatif 98,84 persen. Domestik tumbuh 791,38 persen dan dibanding Juni 2020 yang minus 88,97 persen.

Adapun angkutan kereta api penumpang telah tumbuh 68,40 persen, meskipun jika dibandingkan secara tahunan minus 73,53 persen. Sementara itu, angkutan laut penumpang tumbuh 134,10 persen dan dibanding Juni 2020 minus 72,87 persen.

"Mulai membaik meski jauh dari normal, tapi aktivitas ekonomi mulai bergerak dengan harapan Juni, Agustus, September iramanya meningkat," ungkap Suhariyanto.

Jika dilihat dari sektor pariwisata, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang telah naik sebesar 5,25 poin, meskipun dibanding Juni 2020 masih terkontraksi hingga minus 32,57 poin. 

Adapun jika dilihat dari aktivitas industri, kata Suhariyanto, Purchasing Managers' Index (PMI) mulai bergerak ke posisi 50. Pada Juli 2020 sudah mencapai 46,9 dari sebelumnya pada Juni 2020 tercatat 39,1 dan Mei 2020 di angka 28,6. (art)