Peringati HUT ke-43 Pasar Modal, BEI Luncurkan E-IPO

Dirut BEI Inarno Djajadi
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Dalam rangka peringatan 43 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan sejumlah program strategis.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, menjelaskan, salah satu program strategis tersebut adalah sistem penawaran umum elektronik, atau yang lebih dikenal dengan e-IPO.

"Kami akan meluncurkan serangkaian program strategis seperti misalnya sistem penawaran umum elektronik atau e-IPO, peluncuran indeks IDX Quality 30, dan peluncuran IDX virtual trading," kata Inarno dalam telekonferensi, Senin 10 Agustus 2020.

Selain itu, Inarno menambahkan bahwa BEI akan meluncurkan e-proxy, dan roadmap pengembangan pasar modal syariah.

Baca juga: Sepekan, Rata-rata Nilai Transaksi Harian di BEI Melonjak 20 Persen

Dia menjelaskan, kondisi pasar modal Indonesia yang sempat mengalami anjlok signifikan pada masa awal merebaknya pandemi COVID-19, memang sempat membuat para pelaku pasar kalang kabut.

Sebab, tercatat bahwa titik terendah indeks sempat terjadi pada 24 Maret 2020, anjlok hingga menyentuh level 3.973. "Atau turun sampai -37,5 persen dibanding sesi penutupan 2019 lalu," ujarnya.

Meski demikian, nasib baik akhirnya kembali menaungi pasar modal Indonesia, karena pada Jumat 7 Agustus 2020, IHSG naik lagi ke level 5.143, atau sekitar 30,6 persen sejak level terendah itu.

Selain itu, lanjut Inarno, walaupun hingga saat ini bursa saham Indonesia masih dibayangi pandemi COVID-19, hingga pekan lalu BEI telah berhasil memfasilitasi 34 perusahaan baru yang tercatat di pasar modal. Hal tersebut merupakan sebuah pencapaian tertinggi, khususnya di kawasan ASEAN, selama tiga tahun berturut-turut.

"Dengan hari ini kami juga menyambut PT Sumber Global Energy Tbk, maka sudah ada 35 emiten (di 2020), sehingga totalnya mencapai 699 perusahaan tercatat," kata Inarno.

Di sisi lain, pencapaian yang juga patut disyukuri adalah perolehan jumlah investor yang tercatat mencapai 3,02 juta, atau tumbuh lebih dari tiga kali lipat sejak 2016.

"Jadi meskipun ada PSBB, tapi ada kenaikan jumlah investor ritel," ujar Inarno.

"Maka, ke depannya kami di pasar modal akan selalu berupaya memberi layanan terbaik pada stakeholder, demi memastikan pasar modal Indonesia terus berkembang di tengah pandemi COVID-19," tuturnya. (art)