Jokowi Nilai COVID-19 Jadi Peluang RI Kejar Ketertinggalan

Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan HUT RI ke 75 di DPR/MPR
Sumber :
  • Youtube DPR

VIVA – Presiden Joko Widodo mengatakan hingga 13 Agustus 2020 terdapat 20 juta kasus virus corona atau COVID-19 di dunia. Dari total itu ada 737 ribu jiwa meninggal dunia dengan sebaran kasus ada di 215 negara.

Untuk itu, dalam kondisi pandemi semua negara, miskin, berkembang, termasuk negara maju, semuanya mengalami kemunduran karena terpapar COVID-19. Dan ini menjadi krisis perekonomian dunia terparah dalam sejarah. 

Bahkan atas kondisi tersebut, pada kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah tertekan yaitu tumbuh hanya sebesar 2,97 persen, dan pada kuartal kedua kondisi itu semakin buruk menjadi minus 5,32 persen.

"Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17 persen. Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan," jelas Jokowi dalam sidang tahunan MPR dalam rangka HUT ke-75 RI, di Gedung MPR/DPR Jakarta, 14 Agustus 2020.

Selain itu, Jokowi mengibaratkan perekonomian semua negara saat ini seperti komputer, di mana semua sedang macet atau hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat dan harus melakukan re-start atau melakukan rebooting.

Untuk itu, lanjut Jokowi, semua negara termasuk Indonesia tentunya mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya. 

"Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar," tegasnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menilai saatnya kali ini Indonesia membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, kesehatan dan pendidikan.

"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country. 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju," ujarnya.