Buru Cadangan Migas, Pertamina EP Selesaikan Survei Seismik 3D X-Ray

Pekerja Pertamina EP saat mempersiapkan Survei Seismic 3D X-Ray Marine Nodal.
Sumber :
  • Dok. Pertamina EP

VIVA – PT Pertamina EP berhasil menyelesaikan survei seismic 3D X-Ray Marine Nodal dalam rangka menemukan cadangan migas untuk mendukung ketahanan energi nasional. Survey seismik tersebut dilaksanakan di area operasi offshore Asset 3 Pertamina EP di Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Ada COVID-19, Produksi Minyak Pertamina EP Juni Capai 80.516 BOPD

Kegiatan survei seismic 3D Marine Nodal dilaksanakan melalui kerja sama PT Pertamina EP dengan PT Elnusa dari 1 Juli-11 Agustus 2020. Metode Seismik 3D Nodal merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh PT Pertamina EP.

Adapun survei tersebut menggunakan empat komponen utama yaitu Hydrophone dan Geopon X,Y, Z sehingga dapat memberikan gambaran bawah permukaan yang terintegrasi. Dengan gambaran lebih tajam memudahkan melakukan evaluasi prospek serta pengembangan lapangan ke depan. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan tambahan cadangan migas sebesar 180 MMSTB.

Metode Seismik 3D Nodal meliputi deployment Nodal, shooting, pick-up Nodal, download dan verifikasi data. Hasil survei dapat meningkatkan kualitas data bawah permukaan sehingga dalam penentuan titik bor di struktur existing maupun step out inter structure lebih akurat. 

Lebih jauh dari itu, data seismik dapat membantu dalam memetakan  sebaran reservoir batu pasir Formasi Talangakar, lalu reservoir carbonate di Formasi Baturaja serta dapat memvalidasi potensi di Formasi Cibulakan.

Kegiatan survei ini mencatatkan lebih dari 90 ribu jam kerja selamat, 0 LTI dan 0 kasus COVID-19, volume permukaan 302 km2  yang melingkupi 182 km2 full fold area dan berhasil diselesaikan dalam  jangka waktu 42 hari operasi. 

VP Exploration Planning & Operation Pertamina EP Novy Hendri mengatakan survey seismik 3D lapangan X-Ray cukup kompleks, karena melibatkan banyak instrument, diantaranya satu kapal source, dua kapal node handling vessel, dua acousting pinging vessel, satu chase boat, satu logistic boat, dan dua sea truck sebagai kapal pendukung. 

Novy menjelaskan, tahap persiapan survei tersebut dilakukan selama tiga bulan dengan koordinasi dan komunikasi yang intensif secara daring antara Pertamina EP dan PT Elnusa.  

“Ini kolaborasi yang luar biasa, dilakukan 100 persen oleh anak bangsa yang semuanya bekerja selama 24 jam. Saya sangat mengapresiasi komitmen semua fungsi yang terlibat dalam Project ini,” ucap Novy dalam keterangannya, dikutip Jumat 28 Agustus 2020.

Novy juga menceritakan bahwa tim berhasil mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan yang ada selama pelaksanaan survey, diantaranya harus menjaga keamanan dan keselamatan operasional empat platform utama X Ray , yaitu Xma, Xa-Xd, dan Xb, mooring buoy, gas turbin Xa process, ditambah terdapat jaringan pipa bawah permukaan yang berusia lebih dari 40 tahun.

Lebih jauh lagi Novy menerangkan bahwa persiapan yang baik, mulai dari tahapan pre-mobilisasi menjadi kunci sukses dalam membuat strategi operasi yang sistematis dan mengedepankan aspek keselamatan. Sehingga hasil survei yang didapat optimal serta diselesaikan tepat waktu.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina EP, Eko Agus Sarjono sangat mengapresiasi keberhasilan dan sinergi yang baik antara Pertamina EP dan Elnusa dalam pelaksanaan survei seismic 3D X Ray Marine Nodal. Ini membuktikan kemampuan Tim Pertamina EP dalam mengelola kegiatan di onshore dan offshore.  

”Data survei seismik 3D tersebut dapat segera ditindaklanjuti dan dioptimalkan oleh Tim GGR (Geology, Geofisika dan Reservoir Engineer) Asset 3 dan kantor pusat Pertamina EP,  sehingga dapat segera berkontribusi positif untuk menambah cadangan dan peningkatan produksi Pertamina EP,” ujar Eko.