IHSG Diprediksi Masih Tertekan, Simak Saham Pilihan Hari Ini

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia menghijau lagi, kali ini di level 5.363 pada pembukaan perdagangan Senin 31 Agustus 2020. Posisi itu menguat 17 poin atau 0,32 persen, dibanding penutupan perdagangan Jumat 28 Agustus 2020 di level 5.346.

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG akan mengalami tekanan pada perdagangan di awal pekan hari ini.

"Setelah sebelumnya saham-saham infrastruktur dan konsumer mengalami aksi ambil untung, usai menjadi salah satu pendorong IHSG hingga akhir pekan lalu," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Senin 31 Agustus 2020.

Baca juga: RI Bulan Depan 99 Persen Resesi, Ekonom Saran Ini ke Pemerintah Jokowi 

Dari sisi global, obligasi jatuh di Eropa setelah Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed akan mencari inflasi yang rata-rata 2 persen dari waktu ke waktu. Hal itu dinilai jadi langkah yang menyiratkan memungkinkan untuk periode overshoot.

Pada pekan ini, investor disebut akan terfokus ke data indeks kinerja manufaktur di Tiongkok, tingkat pengangguran di Jepang, hingga data tingkat inflasi di Jerman.

"IHSG berpotensi membuka perdagangan di awal pekan dengan tertekan, pada support resistance di level 5.270-5.376," ujarnya.

Selain itu, Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati dan dapat jadi pilihan pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni ADRO, ANTM, CPIN, INKP, JSMR, LSIP, TOWR.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada level 5.293,98 maupun 5.380,54.

Berdasarkan indikator, MACD menunjukkan sinyal positif.  Meskipun demikian, Stochastic mulai menunjukkan  jenuh beli atau overbought.

"Terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya. (ren)