IHSG Menguat Sambut PSBB, Simak Saham yang Direkomendasikan Hari Ini

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 5.089 pada pembukaan perdagangan Senin 14 September 2020. Posisi itu menguat 72 poin atau 1,44 persen, dibanding penutupan perdagangan Jumat 11 September 2020 di level 5.016.

Sentimen negatif yang muncul jelang akhir pekan lalu tampak sudah mereda. Meskipun, ini adalah hari pertama penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat di DKI Jakarta.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG memiliki potensi untuk menguat pada perdagangan hari ini, melanjutkan penguatan yang ditopang saham-saham pada sektor konsumer, pertambangan, properti, dan infrastruktur pada akhir pekan lalu.

"Aksi jual mereda setelah sebelumnya IHSG mengalami pelemahan signifikan hingga trading halt, akibat pengumuman PSBB yang memberikan kekhawatiran investor terhadap aktivitas bisnis," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Senin 14 September 2020.

Baca juga: PSBB Ketat DKI Mulai Berlaku, Bagaimana Kesiapan Stok BBM dan LPG

Secara global, Lanjar menjelaskan bahwa kekhawatiran para investor pun telah mereda pada implikasi geopolitik Amerika Serikat-China. Saat ini, investor tengah menanti data produk industri di Jepang dan data penjualan ritel serta produk industri di China.

"IHSG berpotensi menguat menguji bearish trend jangka pendek di level 5.200, sebagai konfirmasi penguatan lanjutan menuju wave 5 secara pola Elliot wave. Support-resistance IHSG berada pada level 5.000-5.140," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni AALI, ANTM, ASII, BBRI, BBTN, BMRI, ERAA, HMSP, INDY, JSMR, PGAS, dan TOWR.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.778,71 hingga 4.865,27.

"Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.097,14 hingga 5.172,37," kata Nafan.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Meskipun, Stochastic dan RSI telah meninggalkan area oversold atau jenuh jual. 

"Terlihat pola bullish piercing candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (art)