IHSG 23 September Diprediksi Tertekan Kenaikan Kasus COVID-19

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia menghijau di level 4.966 pada pembukaan perdagangan Rabu 23 September 2020. Posisi itu menguat 32 poin atau 0,66 persen dibanding penutupan perdagangan Selasa 22 September 2020 di level 4.934.

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG masih berpotensi tertekan di tengah kekhawatiran investor akan dampak gelombang kedua dari kasus COVID-19 di seluruh dunia.

"Setelah (juga) menjenuhnya harga CPO yang telah naik lebih dari 3.000 ringgit per mton, yang menjadi faktor utama aksi profit taking saham-saham produsen CPO," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 23 September 2020.

Baca juga: Bicara Pandemi di Sidang PBB, Jokowi: No One is Safe Until Everyone Is

Investor mengalami keresahan melihat ketidakpastian sentimen global soal potensi lockdown kembali di sejumlah negara. Selain itu, stimulus lanjutan The Fed hingga geopolitik AS dan China yang kian memanas juga menjadi sentimen bagi IHSG.

"IHSG masih berpotensi tertekan mendekati level lower bollinger bands pada support resistance 4.880-4.990," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni ADHI, ADRO, BJBR, CTRA, INDY, MAPI, PGAS, UNVR.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865,27 hingga 4.778,71.

"Sementara resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.975,54 hingga 5.097,14," kata Nafan.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.

"Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (ren)