Pikiran mereka konsentrasi kepada keselamatan masing-masing. "Ini soal giliran saja kapan saya terkena virus," ujar Dahlan menirukan ucapan pengusaha.
Bank besar pun, sambung Dahlan, masih punya likuiditas banyak. Tapi, mereka juga takut menyalurkannya ke nasabah, takut macet. Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata Dahlan, sudah resmi mengumumkan nilai pinjaman yang disetujui untuk restrukturisasi mencapai Rp860 triliun lebih.
Maka satu-satunya harapan, lanjut dia, adalah vaksinasi COVID-19. Informasi mengenai vaksin ini dinilai sangat perlu dibuka selebar-lebarnya ke masyarakat secara apa adanya.
"Agar masyarakat yang sudah terlanjur berharap banyak, bisa hidup dengan harapan itu," tuturnya. (art)