IHSG Dibuka Menghijau, Namun Berpotensi Tertekan Harga CPO

Penutupan IHSG
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menghijau di level 4.888 pada pembukaan perdagangan Jumat 25 September 2020. Posisi itu menguat 45 poin atau 0,95 persen dibanding penutupan perdagangan Kamis 24 September 2020 di level 4.842.

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG akan kembali bergerak tertekan pada perdagangan hari ini.

"Terkoreksinya harga crude palm oil (CPO) yang kembali bergerak di kisaran 2.800 ringgit per metrik ton, dari yang sebelumnya sempat menyentuh di atas 3.000 ringgit per metrik ton, menjadi faktor utamanya," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 25 September 2020.

Lanjar menjelaskan, pelemahan CPO di Malaysia disebabkan adanya sentimen negatif, yakni anjloknya pasar keuangan dan komoditas global. Hal itu ditambah dengan kondisi perpolitikan Negeri Jiran yang penuh dengan intrik.

Selain itu, investor dalam negeri masih sangat khawatir akan dampak dari penyebaran COVID-19 yang meningkat, terhadap kelangsungan bisnis hingga potensi resesi.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak kembali tertekan dengan support resistance 4.750-4.880," ujarnya.

Baca juga: Usaha Kuliner dari Rumah Menggeliat di Tengah COVID-19

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni UNVR, AKRA, JSMR, SMRA, BBCA, BBTN.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada level 4.778,71 hingga 4.975,54.

Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI, telah menunjukkan sinyal negatif.

"Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya. (ren)