Produksi 340 Juta Dosis Vaksin COVID-19, Bio Farma Butuh Rp68 Triliun

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – PT Bio Farma mengaku butuh biaya besar untuk merealisasikan program vaksinasi COVID-19 pada awal 2021. Biaya operasional hingga belanja modal akan difokuskan untuk program tersebut.

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, mengungkapkan pemerintah ingin vaksin yang diproduksi mencapai 340 juta dosis. Oleh sebab itu anggaran produksi akan cukup besar.

"Kemungkinan nanti pada saat vaksin segera diproduksi kita butuh biaya cukup besar, karena biaya pengadaan vaksin itu dari bahan baku sampai produksi kita butuh," kata dia di Gedung DPR, Senin, 5 Oktober 2020.

Dia mencontohkan, jika nantinya harga satu dosis vaksin saja sebesar Rp200 ribu, maka biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi vaksin tersebut mencapai Rp68 triliun.

Adapun biaya operasional dan belanja modal yang disiapkan Bio Farma dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mencukupi.

Baca juga: Turun Jadi Zona Oranye, Daerah Ini Tetap Perketat Protokol Kesehatan

Berdasarkan datanya, biaya operasional atau operational expenditure (opex) perusahaan sepanjang 2020 hanya mencapai Rp759 miliar. Sedangkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hanya Rp324 miliar.

Meski demikian, dia menjamin bahwa biaya operasional dan belanja modal yang dimiliki Bio Farma akan benar-benar difokuskan untuk penanganan COVID-19, baik vaksin hingga barang-barang terkait.

"Tapi untuk kapasitas produksi kita tidak butuh investasi lagi karena kami sudah siap yang sekarang dibutuhkan adalah audit untuk sertifikasi alat produksi vaksinnya," ungkap Basyir. 

Saat ini jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun. (ren)

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19