"Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insya Allah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," imbuhnya.
Hal tersebut dia katakan bisa terlihat dari pergerakan berbagai indikator strategis selama kuartal III-2020 yang telah menunjukkan perbaikan. Seperti harga-harga pangan yaitu beras tetap terjaga.
Selain itu, jumlah penumpang angkutan udara pada Agustus 2020 naik 36 persen dari bulan sebelumnya. Neraca perdagangan September 2020 surplus US$2,44 miliar. Sementara purchasing Managers Index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali, dan telah terjadi peningkatan konsumsi.
"Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas," katanya. (ren)