Jelang Beroperasi, Pelabuhan Patimban Uji Coba Angkut Puluhan Mobil

Uji coba Pelabuhan Patimban.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenhub.

VIVA – Menjelang pengoperasian bertahap Pelabuhan Patimban, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan pengecekan dan peninjauan langsung uji coba bongkar muat di pelabuhan yang berada di wilayah Subang, Jawa Barat tersebut.

Budi memastikan proses uji coba berjalan lancar, dan Pelabuhan Patimban siap menggelar soft launching pada pertengahan Desember 2020. Kemudian, pelabuhan itu akan beroperasi secara terbatas. 

"Dermaga sudah siap. Kedalaman kolam air sudah baik, alur dari luar ke sini sudah baik, jalan dari pabrik ke sini sudah bagus dan para stakeholder sudah melakukan koordinasi dengan baik," kata Budi Karya dikutip dari keterangannya, Jumat 4 Desember 2020.

Baca jugaTren WFH dan WFO, PP Properti Sesuaikan Portofolio Produk Tahun Depan

Uji coba bongkar muat barang dan penyandaran kapal dilakukan menggunakan kapal MV Ostina, yang akan berlayar menuju Pelabuhan Belawan Medan. Saat uji coba, dilakukan pengangkutan sebanyak 22 unit mobil dari Car Terminal ke dalam kapal.

Budi Karya menjelaskan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari acara Table Top Exercise yang telah dilaksanakan pada 30 November 2020. Uji coba bertujuan mengecek komunikasi dan koordinasi antar-stakeholder terkait, yang telah siap mendukung kegiatan operasional terbatas dan soft opening Pelabuhan Patimban sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan.

Terkait pengelolaan Pelabuhan Patimban pada masa pengoperasian terbatas itu, Menhub Budi mengatakan akan jadi tanggung jawab Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban.

Nantinya, tenaga ahli profesional di bidang kepelabuhanan akan membantu tugas tersebut. Guna mencapai kompetensi yang sama baiknya dengan Pelabuhan Tanjung Priok.

Menhub berharap agar para stakeholder dan sumber daya manusia (SDM) di Kemenhub serta instansi terkait lainnya sudah siap untuk berpartisipasi dalam pengelolaan Pelabuhan Patimban ini. Sehingga, pengoperasiannya bisa maksimal guna menunjang pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di wilayah Jawa Barat.

"Yang paling penting adalah apa yang kita lakukan ini sebagai motor penggerak pergerakan kemajuan ekonomi Indonesia, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa hal ini bermanfaat untuk masyarakat," tuturnya. (art)