Kilang Langit Biru Cilacap Diresmikan, Produksi Pertamax Naik

Kilang Cilacap (ilustrasi)
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – PT Pertamina meresmikan Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC), sekaligus meneguhkan kesepakatan untuk pengembangan batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Momentum ini disebut tepat pada Hari Ulang Tahun ke-63.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengapresiasi penuntasan Proyek Langit Biru Cilacap dan proses integrasinya selama lebih dari satu tahun.

"Saya mengapresiasi langkah Pertamina yang telah sukses menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC), dan telah mengintegrasikan operasionalnya dengan Kilang Cilacap selama lebih dari satu tahun," kata Arifin dalam keterangan tertulisnya, Jumat 11 Desember 2020.

Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional. Kilang ini disebut menjadi harapan masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

Arifin berharap, dengan diselesaikannya PLBC yang bertepatan dengan HUT ke-63 Pertamina, perusahaan minyak pelat merah itu bisa semakin jaya. "Dan terus menjadi motor penggerak dalam pemenuhan energi di Indonesia hingga ke masa depan," ujar Arifin.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan bahwa dengan beroperasinya KLBC, kemampuan produksi Pertamax RON 92 meningkat signifikan.

"Sehingga hal itu dapat mengurangi impor dan berdampak pada defisit neraca perdagangan," kata Nicke.

Nicke memastikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan KLBC pun sangat bagus, karena sudah sesuai standar EURO 4. Selama masa pengerjaan, proyek ini pun telah membuka lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung bagi sekitar 3.000 pekerja. Sekitar 70 persen di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap.

Selain itu, lanjut Nicke, berdasarkan data dari BPS, proyek KLBC ini pun dipastikan telah menyumbang peningkatan GDP hingga mencapai sebesar 0,12 persen.

"Pertamina terus berkomitmen untuk menjadi lokomotif perekonomian nasional melalui implementasi TKDN proyek-proyek yang dikerjakan saat ini. Khusus untuk KLBC, TKDN-nya bahkan mencapai 41,5 persen atau melebihi target yang hanya sebesar 30 persen," ujarnya.

Diketahui, pada kesempatan yang sama, Pertamina juga melakukan peneguhan kesepakatan dengan PT Bukit Asam dan Air Product, terkait dengan pengembangan batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). DME yang dihasilkan ini nantinya akan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti LPG.

Peneguhan kesepakatan ini merupakan lanjutan dari kerja sama yang sudah dilakukan sebelumnya sejak 2018. Ketiga pihak sepakat, program ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi impor LPG dan juga memberikan nilai tambah bagi batu bara yang sumber dayanya banyak terdapat di Indonesia. (ren)

Baca juga: Positif COVID-19, Ustaz Yusuf Mansur Tak Dibawa ke Rumah Sakit