Kementan Pede Perkebunan Sumbang Pertumbuhan Terbesar Akhir 2020

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit di Sumatera.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

VIVA – Kementerian Pertanian optimis pada kuartal IV-2020 sektor pertanian Indonesia tetap tumbuh positif di tengah pandemi COVID-19. Sektor ini akan tumbuh cukup baik yang didukung oleh kontribusi dari subsektor perkebunan.

Sebelumnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan sektor pertanian dapat tumbuh positif diantara sektor lainnya selama pandemi COVID-19. Di mana pada kuartal II dapat tumbuh 19,24 persen dan kuartal III tumbuh sebesar 2,19 persen. 

Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono mengatakan bahwa salah satu pendorong pertumbuhan dari sektor tersebut adalah peningkatan ekspor perkebunan dibandingkan capaian pada 2019 lalu.

“Ekspor kita naik 11,6 persen dari tahun 2019. Dari Januari sampai Oktober 2020 besarnya Rp359,5 trilliun dan lebih dari 90 persen berasal dari subsektor perkebunan,” jelas Kasdi dalam keterangannya, dikutip Sabtu 12 Desember 2020.

Kasdi menerangkan, jika Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat yang merupakan kebijakan Menteri Pertanian sebagai tindak lanjut arahan Presiden Jokowi untuk mengakselerasi dan memultiplikasi ekspor, selama ini memang menjadi fokus Kementerian Pertanian.

Upaya tersebut, lanjut dia, tentunya dengan dukungan serta sinergi yang kuat dari segenap stakeholder, dari mulai petani, pelaku usaha sampai ke pemerintah daerah. Dan kemitraan petani dengan perusahaan selama ini diperkuat lewat skema plasma inti.

“Kemitraan tersebut menjamin pasar bagi petani dan menjamin ketersediaan bahan atau produk bagi perusahaan. Salah satu yang kita dorong lewat skema plasma inti juga adalah para pelaku UMKM sektor pertanian, khususnya subsektor perkebunan,” jelasnya. 

Sementara itu, terkait dengan upaya lebih menggenjot ekspor, Kasdi menuturkan jika Kementerian Pertanian akan fokus kepada penyediaan benih berkualitas tinggi sehingga produk perkebunan Indonesia lebih menarik bagi pasar internasional. 

“Kita men-targetkan 15 juta benih untuk 14 komoditas,” ujar Kasdi.