Kisah Wu Yajun, Buruh Pabrik yang Kini Berharta Rp227 Triliun

Kisah Orang Terkaya: Wu Yajun, Buruh Pabrik yang Kini Berharta Rp227 Triliun. (FOTO: Twitter/Forbes)
Sumber :
  • wartaekonomi

Seorang wanita buruh pabrik, Wu Yajun yang pernah bekerja sebagai teknisi pabrik dengan penghasilan hanya US$16 sebulan kini menjadi salah satu orang terkaya dunia. Harta kekayaannya mencapai US$16,1 miliar atau setara dengan Rp227 triliun. Hari ini, ini menjadi salah satu pengembang properti terbesar di negaranya, China.

Wu yang kini menjadi salah satu wanita terkaya di dunia telah menghabiskan bertahun-tahun bekerja di sebuah pabrik dan sebagai jurnalis sebelum dia mendirikan Longfor Properties, sebuah perusahaan pengembang properti yang dilaporkan menghasilkan pendapatan sebesar US$10,7 miliar pada tahun 2017.

Wu dan mantan suaminya, Cai Kui, ikut mendirikan Longfor Properties, sebuah perusahaan pengembang properti yang sekarang bernama Longfor Group Holdings. Ia menjadi CEO perusahaan selama enam tahun dan menjadi ketua dewan dari tahun 2007 hingga tahun 2018.

Wu mengundurkan diri sebagai ketua Longfor pada November dan mentransfer sahamnya kepada putrinya. Meski demikian, ia tetap menjadi salah satu wanita terkaya di dunia.

Longfor berbasis di Hong Kong tetapi beroperasi di 47 kota. Wu berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Dia lahir pada tahun 1964 di Chongqing, yang saat ini menjadi kota berpenduduk 30 juta orang.

Ketika dia berusia 16 tahun, ia mulai belajar di Northwestern Polytechnical University di Xian dan sukses lulus dengan gelar sarjana di bidang teknik. Setelah lulus, dia ditugaskan untuk bekerja di sebuah pabrik milik negara di Chongqing, tempat dia bekerja selama empat tahun dengan penghasilan sekitar US$16 sebulan.

Pada tahun 1988, ketika dia berusia 24 tahun, Wu memulai tugas lima tahun sebagai jurnalis yang meliput properti di Kantor Berita China Shirong.

Pada tahun 1993, setelah mengalami serangkaian masalah saat mencoba membeli apartemen pertamanya, Wu memutuskan untuk memulai bisnis properti yang kini menjadi Longfor Properties dengan suaminya saat itu dengan investasi modal awal sebesar 10 juta yuan.

Pada tahun 1997, Longfor menjual proyek perumahan pertamanya di Chongqing, dengan harga US$157 per meter persegi. Harga tersebut lebih dari dua kali lipat dari pendapatan rata-rata rumah tangga China pada saat itu.

Berkat kegigihannya, Longfor pun menjadi salah satu pengembang pusat perbelanjaan paling awal di China. Longfor Properties go public di Bursa Hong Kong pada tahun 2009 dan perusahaannya memperkirakan 300 juta orang telah mengunjungi mal-malnya pada tahun 2017. Hebat sekali ya!