Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Melemah

Pergerakan IHSG beberapa waktu lalu saat di kisaran 6.200-an (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 6.455 pada pembukaan perdagangan Kamis, 14 Januari 2021. Posisi itu menguat 20 poin atau 0,31 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 13 Januari 2021 di level 6.435.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG memiliki potensi jenuh dan cenderung melemah pada perdagangan hari ini.

"Setelah sebelumnya saham-saham di sektor pertambangan naik cukup signifikan dan menjadi motor pergerakan IHSG," kata Lanjar dalam analisisnya, Kamis 14 Januari 2021.

Baca jugaSiap-siap Tarif Tol 3 Ruas Trans Jawa Bakal Naik, Ini Rinciannya

Lanjar menjelaskan, naiknya harga komoditas tambang energi maupun logam menjadi faktor utama di saat saham-saham terkoreksi terdampak dari vaksin.

Secara global, para investor menanti keputusan bank sentral Eropa pada prospek stimulus moneter, di saat angka penyebaran COVID-19 terus meningkat di zona Eropa. Investor juga menanti data persediaan minyak AS, serta neraca perdagangan dan komposisi ekspor-impor di Tiongkok.

"Kami perkirakan IHSG berpotensi mengalami kejenuhan dan cenderung terkonsolidasi melemah dengan support-resistance 6.325-6.465," ujarnya. 

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini. Di antaranya yakni ICBP, INDF, JSMR, KLBF, LPCK, MAIN, MAPI, TBIG, dan TOWR.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 6.366 hingga 6.463.

Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, maupun RSI, masih menunjukkan sinyal positif. 

"Masih terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (art)