Intip Proyek 11 K/L yang Pakai Sukuk Rp27 Triliun pada 2021

Spillway Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Kementerian dan lembaga semakin banyak ingin menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada 2021 untuk membiayai proyek-proyek yang mereka usulkan. SBSN merupakan salah satu instrumen utang negara.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan, alokasi pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN pada 2021 adalah sebesar Rp27,7 triliun dengan jumlah proyek 847 di 11 K/L.

Dia mengatakan, terdapat empat K/L baru yang ingin memanfaatkan SBSN, di antaranya Kementerian Pertahanan, Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Pertanian serta Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Sebelumnya, sudah ada delapan K/L di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selanjutnya ada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Standardisasi Nasional (BSN) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

"Jadi alokasi pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN Rp27,58 triliun dengan jumlah proyek mencapai 847 yang tersebar di 11 K/L dan 34 provinsi," kata Luky secara virtual, Rabu, 20 Januari 2021.

Adapun proyek-proyek yang akan dibiayai, disebutkan Luky adalah 40 proyek infrastruktur transportasi pada Kemenhub senilai Rp5,66 triliun dan 148 proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Kementerian PUPR senilai Rp10,53 triliun.

Lalu, 69 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung serta irigasi dan drainase utama perkotaan Kementerian PUPR senilai Rp4,23 triliun dan delapan proyek embarkasi haji dan 42 proyek pusat pelayanan haji terpadu Kemenag Rp382 miliar.

Selanjutnya, 11 pembangunan sarana dan fasilitas gedung Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan 269 madrasah Kemenag senilai Rp2,78 triliun, 135 proyek pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji Kemenag senilai Rp200 miliar.

Tiga proyek pembangunan taman nasional, satu pembangunan laboratorium lapangan dan satu pembangunan SMK Kehutanan di KLHK senilai Rp181,89 miliar dan 19 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi di Kemendikbud senilai Rp1,54 triliun.

Tujuh proyek pembangunan laboratorium LIPI Rp659 miliar, satu proyek fasilitas stasiun bumi di Lapan Rp90 miliar, 61 proyek perumahan di Kemenhan Rp964 miliar, 30 proyek perumahan di Polri Rp199 miliar, satu proyek Bull Treatment Unit Kementan Rp19,2 miliar dan satu proyek laboratorium di Batan Rp124 miliar.

"Alokasi terbesar pada sektor transportasi, terutama karena adanya penugasan kepada Kementerian PUPR dan Kemenhub untuk penguatan konektivitas dan dukungan logistik di 2021," ungkapnya.