Kiprah Menko Luhut, Menteri 'Serba Bisa' Presiden Jokowi

Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Instagram @luhut.pandjaitan

VIVA – Peran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan hingga masyarakat dunia saat ini. Menko Luhut dinilai mampu diandalkan sebagai menteri 'serba bisa' di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Bahkan, selama masa Pandemi COVID-19, Menko Luhut turut andil dalam upaya mencari dana untuk Lembaga Pembiayaan Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Hingga mengkoordinasikan program vaksinasi di Indonesia.

Pensiunan jenderal bintang empat TNI Angkatan Darat ini makin bersinar setelah tak lagi berseragam baju loreng. Selain bisnisnya berkembang pesat, Luhut juga diberikan banyak jabatan menteri hingga menjadi orang kepercayaan presiden.

Selepas menjabat sebagai Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat pada 1997-1999, Luhut menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura pada 1999-2000. Kemudian dia langsung menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada 2000-2001.

Di era kepemimpinan Jokowi, mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu mengawali karirnya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 2014-2015. Kemudian, dia resmi sebagai menteri saat ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 2015-2016, dan di-reshuffle menjadi Menteri Bidang Kemaritiman pada pertengahan 2016.

Setelah itu, dia sempat menjabat sebagai pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2016, pelaksana tugas Menteri Perhubungan pada Maret-Mei 2020. Dan, pelaksana tugas Menteri Kelautan dan Perikanan pada November-Desember 2020.

Photo :
  • maritim.go.id

"Keputusan Presiden akan saya laksanakan sesuai kemampuan saya. Saya hanyalah bagian kecil dari sistem. Kalau saya bisa mengerjakan banyak hal itu karena kehebatan para staf dan perwira-perwira yang membantu saya selama ini," kata Luhut dikutip, Rabu 27 Januari 2021, berdasarkan catatan VIVA

Di dunia bisnis, Luhut juga tercatat pernah mendirikan perusahaan di bidang energi dan pertambangan yang dinamakan PT Toba Sejahtera pada 2004. Dia pun berkecimpung di sektor-sektor bisnis lainnya seperti timber, properti, minyak sawit, tambang batu bara dan energi lainnya.

Awal karir Luhut di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo bermula saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Setelah itu, dia mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden pada 2014, bahkan sampai mengundurkan diri dari jabatannya di Golkar.

Setelah itu, Luhut terus mendampingi Jokowi sebagai menterinya hingga periode 2019-2024.  Mulanya, pada 2016 dia menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman saja. Namun pada periode kedua Jokowi, nomenklatur diubah menjadi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.

Saat merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 asal Wuhan, China, Luhut mendapatkan jabatan tambahan sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dia turut mengambil peran dalam mengkoordinasikan kepala daerah dalam merumuskan kebijakan pengendalian COVID. 

Photo :
  • Dokumentasi Kemenhub

Di tingkat Internasional, Luhut tidak hanya tercatat pernah berperan aktif mencari investor untuk membiayai LPI maupun mendapatkan vaksin COVID-19. Dia juga tercatat pernah merayu para investor untuk berkontribusi sebesar US$31 miliar dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia.

Luhut juga pernah dipercaya Jokowi sebagai Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 2018.

Pria yang pernah menempuh pendidikan Magister Administrasi Publik di George Washington University Amerika Serikat ini, juga membangun koneksi yang kuat dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump melalui menantunya, Jared Kushner.

Photo :
  • Dok. White House via Kemenko Marves

Luhut bahkan sempat bertemu dengan Trump di ruang kerjanya, Oval Office, Gedung Putih pada November 2020. Selama enam jam Luhut berada di pusat pemerintahan AS untuk mendiskusikan perpanjangan fasilitas perdagangan AS berupa tarif preferensial umum atau Generalized System of Preferences (GSP) terhadap Indonesia.

Di luar jabatannya sebagai eksekutif, Luhut saat ini resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) untuk periode 2021-2025. Dia dipilih menggantikan posisi Bob Hasan dalam Kongres yang digelar secara virtual pada Senin 25 Januari 2021.

"Melalui perjuangan beliau yang tidak tertandingi selama puluhan tahun menjadi Ketua Umum PB PASI. Beliau telah meletakkan pondasi, tiang-tiang, bahkan sebuah bangunan atletik Indonesia yang kokoh sehingga harus kita pelihara bersama," ungkapnya. 

"Saya akan berusaha melanjutkan perjuangan dan cita-cita almarhum agar PASI berkembang terus dan menghasilkan atlet-atlet yang membanggakan dengan prestasi tingkat dunia," tegasnya.