Ekonomi RI 2020 Tumbuh Minus 2,07 Persen, Rupiah Melemah

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mendapatkan tekanan, karena menguatnya mata uang Negeri Paman Sam tersebut. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020, yang diumumkan hari ini dinilai juga memberikan pengaruh pada rupiah.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.062 per Jumat 5 Februari 2021. Posisi rupiah itu tercatat melemah 26 poin, dari kurs sebelumnya yang berada di level Rp14.036 pada perdagangan Kamis 4 Februari 2021.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, bahwa rupiah bisa mendapatkan tekanan terhadap dolar AS yang sedang menguat, karena prospek pemulihan ekonominya.

Baca juga: Backlog Perumahan RI Bisa Ditekan hingga 4 Juta pada 2030, Ini Caranya

"Data-data ekonomi AS yang dirilis belakangan, seperti data tenaga kerja dan data survei aktivitas sektor manufaktur dan jasa, lebih baik dari ekspektasi dan masih berekspansi," kata Ariston saat dihubungi VIVA, Jumat 5 Februari 2021.

Selain itu, ekspektasi akan dikeluarkannya stimulus fiskal AS senilai US$1,9 triliun, juga mendukung prospek pemulihan ekonomi AS tersebut.

Di sisi lain, minat pasar terhadap aset berisiko juga masih tinggi, karena prospek stimulus AS tersebut. Hal ini menurut Ariston bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah. 

"Pagi ini, data pertumbuhan PDB Indonesia kuartal IV-2020 bisa menjadi katalis untuk rupiah. Bila data dirilis lebih bagus dari ekspektasi analis -2,00 persen untuk yang year-on-year, rupiah bisa berbalik menguat dengan potensi pergerakan di 13.980-14.050," ujarnya.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.15 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.044 per dolar AS. Posisi itu melemah 29 poin atau 0,21 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.015 per dolar AS.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 mengalami kontraksi 2,19 persen secara year-on-year. Secara quarter-to-quarter, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 0,42 persen.

"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen," kata Suhariyanto.