Airlangga Ajak Perguruan Tinggi Bersinergi Genjot Daya Saing Investasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi guna mendorong investasi ke depannya. Sinergi itu diperlukan termasuk juga dengan perguruan tinggi.

Menurut Airlangga, dengan semakit kuatnya sinergi antara Pemerintah dan perguruan tinggi, bisa membuat daya saing investasi di Indonesia di kancah global terus meningkat. Karena didukung oleh lahirnya berbagai macam inovasi yang jadi daya tarik investor.

“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mewujudkan pemulihan ekonomi melalui sinergi dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan perguruan tinggi, terutama di bidang peningkatan daya saing investasi,” kata Menko Airlangga saat membuka seminar nasional transformasi ekonomi, dikutip dari keterangannya, Sabtu 1, Mei 2021.

Baca juga: May Day 2021, Menaker Ida Minta Jaga Optimisme

Airlangga mengungkapkan, saat ini penanganan pandemi yang digenjot Pemerintah dengan dukungan masyarakat terus menunjukkan hasil yang positif. Tren harian kasus COVID-19 secara nasional terus menurun dengan persentasi kasus aktif yang lebih rendah dibandingkan global, begitu juga dengan tingkat kesembuhan yang juga lebih baik dari global.

Seiring dengan penanganan pandemi, Airlangga optimistis ekonomi Indonesia akan membaik. Apalagi, percepatan vaksinasi juga terus diupayakan Pemerintah untuk mencapai target 500 ribu dosis per hari. Di mana hingga 27 April sebanyak 19,1 juta dosis vaksin telah disuntikkan.

“Ekonomi Indonesia juga diprediksi rebound di tahun 2021 dan diproyeksikan ekonomi kita akan tumbuh di 4,5 sampai 5,3 persen di tahun 2021 dan 5,4 sampai 6 persen di 2022,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, Pemerintah pun melakukan reformasi struktural. Khususnya di sektor yang akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi untuk jangka menengah dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pemulihan jangka pendek. 

Hingga April 2021 dia mengatakan, Anggaran PEN yang ditetapkan Rp699,43 triliun, realisasinya telah mencapai Rp134,07 triliun atau 19,2 persen dari pagu. Pemulihan ekonomi pun tercermin dari berbagai lini indikator yang menunjukkan perbaikan. 

Dia menjabarkan, perbaikan itu misalnya dari sisi konsumsi, indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, hingga penjualan kendaraan bermotor yang meningkat 28 persen pada Maret seiring dengan insentif PPnBM. Begitu juga dengan kegiatan dunia usaha yang telah berada di level positif

“sementara di sektor ekspor dan impor bahan baku dan modal juga menunjukkan peningkatan dan ini menunjukkan geliat dunia usaha yang sudah mendekati pulih,” jelas Airlangga.

Sementara itu, belanja masyarakat saat ini juga mengalami peningkatan yang tajam pada April. Yaitu naik sebesar 32,48 persen year on year (yoy) dan penerimaan industri yang meningkat dengan mencetak pertumbuhan 10,26 persen (yoy).

Pemerintah lanjutnya juga terus berupaya upaya untuk terhindar dari middle income trap pada 2045. Transformasi struktural dengan meningkatkan investasi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pengesahan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja terus didorong.

“UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksanannya mendapatkan apresiasi positif dari berbagai lembaga internasional dan pemerintah menerapkan peraturan menteri dan K/L sebagai pedoman pelaksanaan teknis. Dan diharapkan sistem online single submission akan beroperasional pada bulan Juli 2021,” tutupnya.