BNI Dapat Tugas Khusus dari Erick Thohir

Kantor BNI di London, Inggris
Sumber :
  • Dok: BNI

VIVA – Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penugasan khusus kepada BUMN perbankan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Tugas tersebut yaitu mengembangkan bisnis di mancanegara, dengan menggarap potensi perantau atau diaspora agar naik kelas menjadi pengusaha di luar negeri.

Erick meminta, manajemen BNI yang memiliki kantor cabang di sejumlah negara, seperti London, New York, dan Hong Kong diminta segera memetakan potensi diaspora tersebut.

"Kami kembangkan BNI menjadi bank internasional. Saya sudah minta BNI untuk yang UMKM fokus ke ekspor, jadi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Indonesia, kalau mau ekspor, BNI siap," kata Erick Thohir di Jakarta, Jumat, 23 Juli 2021.

Erick menjabarkan, saat ini perantau Indonesia sebagian besar adalah mahasiswa dan pekerja dan masih sedikit yang pengusaha. Berbeda dengan perantau negara lain seperti India dan Thailand misalnya, banyak menjadi pengusaha.

Baca juga: Pandemi COVID-19, Mayora Cetak Laba Bersih 2020 Rp2 Triliun

"Nah, itu yang saya minta juga BNI untuk mulai menggarap diaspora kita yang ada di luar negeri yang memang tinggal di sana terlepas mereka WNI atau sudah jadi warga negara mana, tapi kan itu Indonesia," ujarnya.

Erick menyakini sinegisitas antara perantau dan BUMN, terkhusus BNI akan memberikan kesempatan mereka untuk naik kelas menjadi pengusaha di luar negeri. Seperti membuka restoran ataupun melakukan kegiatan-kegiatan bisnis lainnya yang berkaitan dengan ekspor produk-produk asal Indonesia.

Sebagai informasi, kini BNI memiliki enam kantor cabang di luar negeri. Yaitu Singapura, Hong Kong, Tokyo (Jepang), New York (Amerika Serikat), Seoul (Korea Selatan), dan London (Inggris).

Dengan bank yang mempunyai cabang luar negeri terbanyak di antara bank-bank asal Indonesia lainnya, BNI fokus menjalankan bisnis perbankan internasional seperti trade finance, jasa remittance, international desk, dan financial institution.

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan menuturkan, 90 persen aset kredit di kantor cabang luar negeri merupakan bisnis Indonesia related. Baik perusahaan Indonesia yang go international maupun supplier dan buyer dari perusahaan top tier di Indonesia.

Menurut Henry, terdapat tiga strategic value yang dimiliki BNI untuk memacu bisnis internasional, yakni sebagai source of international funding, go global assistance, dan gate to investment.

Demi mengoptimalkan nilai strategis tersebut, BNI terus melakukan sejumlah pengembangan, antara lain pembentukan syndication desk dan pendirian anak perusahaan BNI Sekuritas di Singapura serta pembentukan Foreign Direct Investment Advisory Unit.

BNI juga telah memperkuat desk internasional dengan pembentukan Korea dan China Desk. Selain itu, peran Japan Desk yang sudah ada sejak 2012 akan dioptimalkan untuk mendukung cabang Tokyo yang ditunjuk sebagai salah satu Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) bank dalam Local Currency Settlement (LCS) antara Indonesia dan Jepang.

Bahkan, BNI ikut bersinergi dengan perusahaan pelat merah lain dalam memfasilitasi BUMN menjadi pemain global dengan rencana mendirikan kantor Indonesia Incorporated di Hong Kong.

Kekuatan internasional BNI itu diharapkan juga berdampak pada pemberdayaan sektor UMKM. Untuk itu, perseroan siap membuka tujuh pusat kegiatan di seluruh Indonesia guna mengakomodasi UMKM berorientasi ekspor. (Ant)