Ada Pelabuhan Wae Kelambu, Logistik Tak Lagi di Kota Labuan Bajo

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan, pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan Pelabuhan Labuan Bajo di pusat kota itu sebagai area pariwisata utama.

"Sedangkan pelabuhan bongkar muat dipindahkan ke Wae Kelambu," kata Budi Karya dalam telekonferensi, Kamis 14 Oktober 2021.

Budi menambahkan, Terminal Multipurpose yang mulai dibangun Kemenhub sejak Agustus 2020 silam ini, digarap dengan menggunakan dana APBN dan BUMN. Dimana, untuk pembangunan di sisi lautnya dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya.

Baca juga: Jokowi Puji Cepatnya Pembangunan Pelabuhan Baru Labuhan Bajo

Sedangkan pembangunan infrastruktur dari sisi darat dikoordinasikan oleh PT Pelindo III, yang sekarang sudah menjadi PT. Pelabuhan Indonesia. "Dan pelaksanaannya oleh PT Wijaya Karya," ujarnya.

Menhub menjelaskan, pelabuhan ini akan fokus melayani lalu lintas logistik dan kegiatan bongkar muat komoditas seperti peti kemas, general cargo, dan curah cair, sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 117 Tahun 2021.

Proyek Pembangunan Pelabuhan Wae Kelambu Labuan Bajo.

Photo :
  • Repro youtube WIKA Labuanbajo

Adapun fasilitas utama dari infrastruktur sisi laut yang telah dibangun antara lain yakni Dermaga (120x20) meter persegi, Trestle (60x12) meter persegi, dan Causeway (690x20) meter persegi dengan lebar jalan 10,5 meter. Selain itu, ada pula Container Yard (3 hektare), Gedung KSOP Kelas III Labuan Bajo 378 meter persegi, dan kolam pelabuhan   yang dapat disandari kapal hingga berukuran 25.000 DWT.

Selain itu, fasilitas pelabuhan pada sisi darat Terminal Multipurpose Wae Kelambu ini, juga dilengkapi dengan fasilitas seperti Power House, Workshop, Gate Utama dan Gate in/out, Kantor Operasional, Signage, Base Transceiver Station (BTS), Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), Gudang, Masjid, Terminal BBM dan fasilitas pendukung lainnya.

"Pembangunan terminal ini tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan semua pihak. Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR yang telah menyediakan akses jalan, Menteri BUMN yang telah menggerakkan BUMN, dan Gubernur NTT yang mendukung penuh terlaksananya pembangunan terminal ini," kata Budi.

"Semoga kehadiran Terminal Multipurpose ini dapat menumbuhkan perekonomian Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas yang tengah dikembangkan, dan juga menjadikan biaya logistik kita lebih bersaing dengan negara lain," ujarnya.