BPKH Kaji Investasi di Pertamina, Ini Potensinya

Kerja sama BPKH dengan Pertamina.
Sumber :
  • Dokumentasi BPKH.

VIVA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus  melakukan pengkajian kemungkinan potensi kerjasama investasi dengan PT Pertamina. Kerja sama ini dalam upaya menjalankan mandat Undang-undang No 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji. 

Diketahui, berdasarkan UU menjelaskan bahwa BPKH dapat melakukan pengelolaan keuangan haji melalui investasi, baik investasi surat berharga maupun investasi langsung dan investasi lainnya. Yang sesuai dengan prinsip syariah, keamanan, kehati-hatian, transparan dan akuntabel untuk mendapatkan nilai manfaat bagi sebesar-besarnya kepentingan jemaah haji. 

Nota kesepahaman potensi investasi ditandatangani di lingkungan Kementerian BUMN. Prosesi penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Pelaksana BPKH, Anggito Abimanyu bersama Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. 

Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengungkapkan, beberapa potensi kerja sama investasi yang dapat dilakukan di antaranya berupa pembiayaan melalui pasar modal, bentuk-bentuk kerja sama strategis lainnya. Kerja sama dengan Pertamina tersebut bisa mewujudkan salah satu diantaranya itu.

“Sinergi antara BPKH dan Pertamina diharapkan dapat mendukung pencapaian target portofolio investasi dan nilai manfaat BPKH di masa mendatang. Pencapaian target portofolio investasi dan nilai manfaat akan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan jemaah haji," ujar Anggito dikutip dari keterangannya, Senin, 18 Oktober 2021.

Baca juga: Sandiaga Uno: Eiger Bakal Buat Jembatan Gantung Terpanjang di RI

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati optimistis, kerja sama  dapat menguntungkan kedua pihak. Mengingat sebagai salah satu BUMN terbesar di tanah air, Pertamina memiliki peran untuk mendorong perekonomian Indonesia, termasuk melalui investasi dan Proyek Strategis Nasional.

Ilustrasi Kilang Pertamina.

Photo :
  • Dok. Pertamina

Menurut Nicke, ada beberapa investasi yang secara paralel bisa dilakukan oleh kedua pihak. Yaitu terkait dengan kemandirian energi terkait fossil fuel. Serta, penambahan kapasitas di kilang minyak yang kita integrasikan dengan pembangunan petrochemical plant dan new renewable energy

"Semoga ini menjadi kebaikan bagi masyarakat dan negara dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional" imbuh Nicke.