Guru Besar IPB Sarankan Pemerintah Buka Kran Impor Daging Sapi

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memimpin Rapat Kordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Medan, Selasa, 29 Maret 2022.
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

VIVA – Guru Besar Institusi Pertanian Bogor (IPB) Prof Muhammad Firdaus menyarankan kepada pemerintah Indonesia agar membuka kran impor daging sapi ke negara lain, seperti halnya Brasil, Pakistan, dan India, sehingga pasokan daging sapi tidak tergantung dengan Australia saja.

"Saya melakukan analisis, negara seperti Vietnam, impor sapi (jumlah) besar di Brasil, impor kerbau dari India dan Pakistan," kata Firdaus saat menghadiri Rapat Kordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Medan, Selasa, 29 Maret 2022.

Pasokan daging sapi di Tanah Air ini, katanya, banyak diimpor dari Australia sehingga pasokan daging sapi dalam negeri merangkak naik drastis dan bisa memicu kartel. Dia menilai sistem yang seperti itu sebagai "struktur pasar sangat kaku" dan membuka peluang terjadinya kolusi dan kartel.

Dia mengingatkan, pada akhir tahun 2021, di Australia terjadi kebakaran dan kekeringan yang memicu harga pakan ternak sapi naik. Kemudian berdampak juga dengan harga daging sapi di Indonesia.

Menurutnya, pemerintah harus melirik potensi impor daging sapi dari Brasil, Pakistan, dan India. Baginya, itu tidak menjadi masalah terutama karena Indonesia sejak tahun 2016 kita sudah mengimpor daging beku kerbau dari India.

Ilustrasi pedagang daging sapi

Photo :
  • VIVA.co.id

Untuk dapat menekan harga daging sapi di Indonesia, dia menyarankan, Pemerintah dalam waktu dapat melihat potensi pasokan impor daging sapi dari negara lain, tidak terfokus dengan Australia saja.

"Untuk impor daging sapi jangka pendek ini, betul-betul harus dibuka. Karena ada potensi [impor] dari Pakistan, potensi Brasil. Ketergantungan dengan Australia bisa dikurangi. Karena harga daging kita, didikte dengan Australia. Ini harus kita ubah," ujarnya.

Menjelang Ramadhan

Harga daging sapi di Pasar Tradisional Kota Medan menjelang Ramadhan naik drastis. Di Pasar Simpang Limun, misalnya, harganya mencapai Rp140 ribu per kilogram. Di Pasar Petisah, Rp145 ribu per kilogram.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Panganan Kota Medan, konsumsi daging sapi di Kota Medan dipasok 70 persen dari Australia. 

Sedangkan minyak goreng curah, Firdaus mengingatkan, Pemerintah terutama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, harus melakukan pengawasan terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga harga bisa dikendalikan dengan baik.

Untuk menjaga inflasi di Sumatera Utara, Firdaus mengatakan, kuncinya adalah stok dan pasokan kebutuhan pokok aman. Dia mencontohkan pada dua tahun lalu, Sumatera Utara sempat kekosongan cabai merah, padahal provinsi itu memiliki produksi cabai terbesar di luar pulau Jawa.