Sosok Jhony Saputra, 21 Tahun Lulusan SMA Jadi Komut Jhonlin Agro

VIVA – Posisi Komisaris Utama di PT Jhonlin Agro Raya (JARR), yang merupakan anak usaha dari Jhonlin Agro Raya Group, kini diduduki oleh seorang pemuda 21 tahun bernama Jhony Saputra.

Jhony merupakan putra dari Samsudin Andi Arsyad alias Haji lsam, yang merupakan salah seorang pengusaha kaya asal Kalimantan. Oleh sebagian netizen, Jhony bahkan didapuk sebagai Komisaris Utama termuda di sebuah perusahaan, yang ada di Indonesia.

Namun, siapa sebenarnya sosok Jhony Saputra itu?

Jhony merupakan pemuda 21 tahun alumni SMA Al Azhar Jakarta Pusat, yang sejak 2017 sampai saat ini sudah menjadi pemilik beberapa perusahaan. Misalnya seperti PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya.

Sejak 2018 hingga saat ini, Jhony juga menjadi pemegang saham PT Modal Harapan Bangsa. Mulai tahun 2020 sampai sekarang, dia pun tercatat sebagai salah satu pemegang saham di PT Surya Mega Adiperkasa.

Dengan pengalaman menduduki jabatan-jabatan strategis di sejumlah perusahaan tersebut, tak heran Jhony pun berhasil menjadi Komisaris Utama di PT Jhonlin Agro Raya.

Bahkan, sebagian netizen juga kerap menjulukinya sebagai pangeran yang tengah naik tahta. Sementara di luar karier bisnisnya, Jhony juga tercatat sebagai juara nasional kelas Free For All Kejurnas Speed Offroad 2017. Dalam ajang tersebut, dia dikabarkan menaklukkan deretan pembalap ternama seperti Rifat Sungkar hingga sang ayahandanya sendiri, Haji Isam.

Tak hanya diisi oleh Jhony Saputra, posisi Komisaris di PT Jhonlin Agro Raya (JARR) juga dijabat oleh Bambang Aria Wisena dan Usman Aji Purnomo. Bambang diketahui pernah menjabat sebagai direktur utama perusahaan sawit milik Bakrie, yakni PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

Sementara Usman Aji Purnomo diketahui merupakan sosok di balik PT Jhonlin Baratama, perancang good corporate governance di Jhonlin Group.

Diketahui, PT Jhonlin Agro Raya sendiri akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya 1,22 miliar saham, senilai Rp100 per saham. Jumlah itu mewakili 15,29 persen modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, sehingga diperkirakan mereka akan meraup dana segar mencapai Rp366,8 miliar.