Digitalisasi Industri Bikin Kinerja Lebih Efisien, ATSI Kasih Buktinya

Ilustrasi teknologi.
Sumber :
  • Pixabay

VVIVA Bisnis – PT Aplikasi Teknologi Sistem Indonesia (ATSI) menggenjot kinerja industri dengan memaksimalkan teknologi digital saat ini. Sebab, teknologi digital industri 4.0 membuat kemudahan dari segi pelayanan.

Direktur Operasional PT ATSI, Winarto Wongso mengatakan, sebagai join venture antara PT kreasi dengan ATS Global BV (Belanda), PT ATSI bergerak di bidang automation dan solution provider untuk digital transformasi di ranah industri.

“Kami optimis bisa bersaing, dan bisa memberikan perubahan pada perjalanan digital transformasi industri menuju Smart factory dan industri 4.0. Kami punya local price, local engineering dengan support dari engineer global dari seluruh dunia. Dan, kita bisa menggunakan akses dari pengalaman mereka sehingga kita tidak takut dari segi challenge di Indonesia," ujarnya di Jakarta, dikutip dari keterangannya, Minggu, 4 Desember 2022.

Dia menjelaskan, dengan menggunakan teknologi industri 4.0 pihaknya lebih memfokuskan kepada otomasi industri untuk mempermudah layanan industri yang ada di Tanah Air.

Ilustrasi teknologi digital.

Photo :
  • Digital Insurance Agenda

"Kami fokus pada penarikan data, pengolahan data dan cara distribusi data dan informasi untuk user yang relevan. Sehingga pengertian publik secara garis besar kalau bicara otomasi dari sisi industri dari bentuk robot atau mesin,” ungkapnya.

“Kami bergerak dari sisi IT memanfaatkan sensor mesin, artinya jika ada gangguan atau masalah dalam pabrik atau sebuah industri bisa terbaca dan dianalisa secara cepat dan lebih efisien,” tambahnya.

PT ATSI saat ini berkolaborasi dengan PT Pelindo membuat kemudahan pada layanan industri kepelabuhanan. Salah satunya dengan memasangkan remote monitoring sistem untuk equipment yang ada di 9 pelabuhan di Indonesia.

“Di mana, kami memasangkan ribuan device seperti lifting craine yang besar, mesin flight loader untuk memindahkan kontainer dari satu tempat ke tempat yang lain, takboat untuk mendorong kapal besar dan di situ kami menarik data-data dari masing-masing equipment mereka dan kami tampilkan di headquarter mereka," tuturnya.

Menurutnya,  dengan menggunakan sistem dari PT. ATS Indonesia tentu saja membuat pihak Pelindo jadi lebih mudah untuk mengetahui alat-alat yang digunakan sedang bermasalah.

"Jika dulu sebelum adanya penggunaan sistem kami, mereka butuh waktu lama dalam pengerjaannya jika ada yang down untuk mengirimkan tim ke lapangan tapi sekarang mereka bisa mendapatkan secara langsung data atau informasi yang diperlukan. Informasi ini bisa digunakan untuk memaintance alat-alat yang digunakan sehingga mesin yang dimiliki bisa jauh lebih sehat," ujarnya.

"Sekarang mereka bisa diketahui, dan dari 9 pelabuhan ini semua secara pusat bisa dikontrol dari Tanjung Priok," ucapnya.

Bongkar Muat Pelabuhan BICT Pelindo

Photo :
  • ANTARA Foto/ Ho Arya

Presiden Direktur PT ATSI, Eko Prasetyo Handojo mengatakan, pihaknya bakal terus meningkatkan investasi, mengingat prospek pasar yang terus berkembang.

"Nilai investasi kita berkisar Rp6 miliar, di mana pekerjaan yang kita lakukan tidak ada dalam waktu tiga bulan, dan paling cepat terjadi 6 bulan. Dan jika bicara target maka otomatis bicara tahunan, di mana sejauh ini kita telah mendapatkan order hingga Rp25 miliar," ungkapnya

PT ATSI menargetkan tahun depan bakal lebih optimis dengan target order pasar untuk berbagai industri bisa mencapai lebih dari Rp30 miliar.