Saham Apple di Bursa Eropa Melemah

Mantan CEO Apple Steve Jobs
Sumber :
  • REUTERS/Lou Dematteis

VIVAnews - Kematian pendiri Apple Inc, Steve Jobs, tampaknya memberikan sentimen negatif pada pergerakan saham Apple di bursa efek Frankfurt, Jerman. Kabar kematian Steve Jobs ini menambah sentimen negatif bursa Jerman di tengah krisis keuangan Eropa.

Pada pembukaan perdagangan saham di bursa Frankfurt hari ini, saham Apple tercatat mengalami penurunan sebesar 3,3 persen. Saham Apple mulai diperdagangan di bursa Jerman pada 23 Desember 2009

"Kabar ini menyelimuti di tengah diskusi mengenai krisis keuangan. Setidaknya hanya untuk hari ini," kata Anggota Close Brother Seydler seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 6 Oktober 2011.

Berdasarkan data yang diperoleh VIVAnews dari laman finance.yahoo.com diketahui saham Apple di bursa Frankfurt dengan kode saham APC.F hingga pukul 5:48 pagi waktu EDT turun 7,57 poin atau 2,68 persen.

Selain di bursa Frankfurt, saham Apple Inc juga tercatat di bursa efek New York dengan kode saham AAPL. Nilai kapitalisasi Apple hingga penutupan perdagangan saham kemarin menjadai US$350,67 miliar.

Selama sebulan terakhir (month to date), saham APC di bursa Frankfurt tercatat naik 6,08 persen. Bahkan dalam tiga bulan terakhir saham Apple telah mengalami kenaikan 14,55 persen dan 37,7 persen selama setahun terakhir (year to date)

Pada perdagangan kemarin di NYSE, harga saham AAPL diperdagangkan pada level US$378,25 per lembar

Sebelumnya, kalangan pelaku pasar modal di Amerika Serikat masih optimistis meninggalnya pendiri Apple Inc, Steve Jobs, tidak akan terlalu berpengaruh besar pada pergerakan harga saham Apple di Bursa Efek New York. Bahkan, saham Apple akan terus bergerak dengan tren naik.

Kendati demikian, para analis sangat yakin, kalangan investor harus memberikan penghargaan tertinggi kepada Steve Jobs yang sudah membangun budaya kerja di perusahaan teknologi informasi tersebut.

"Kami yakin etos yang dilahirkan Jobs, visi dan etika kerjanya, akan selamanya menuntut Apple," ujar Piper Jaffray Gene Munster salah seorang analis berpengaruh di pasar modal AS dalam riset hariannya seperti dikutip laman Forbes. (adi)