Wall Street Masih Belum Bergairah

Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id - Pasar saham Amerika Serikat ditutup dengan tidak menggembirakan akibat penurunan yang terus terjadi, Kamis waktu AS atau Jumat dinihari waktu Indonesia.

Hal ini disebabkan adanya peringatan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang memberi peringatan kepada Yunani akan ada lubang yang lebih besar menjelang pelaksanaan referendum pada Minggu.

Dikutip dari
Reuters
, Jumat 3 Juli 2015, IMF mengatakan, Yunani membutuhkan dana ekstra senilai 50 triliun euro untuk tiga tahun ke depan.


"Pelaksanaan referendum Yunani baru dilakukan Minggu, yang merupakan libur akhir pekan, setidaknya saat ini aksi istirahat dibandingkan dengan sisa minggu ini," kata Michael Arone, kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors U.S. Intermediary Business.


Volume perdagangan masih rendah menjelang akhir pekan yang panjang, karena pasar AS tidak akan buka pada Jumat karena adanya hari libur perayaan Hari Kemerdekaan.


Nonfarm payrolls
meningkat 223 ribu bulan lalu, di bawah perkiraan ekonom sebesar 230 ribu. Sementara itu, penghasilan per jam rata-rata tidak berubah pada Juni, naik 2 persen
year to year
.


Indeks Dow Jones Industrial Average turun 27,8 poin (0,16 persen) ke posisi 17.730,11 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 merosot 0,64 poin (0,03 persen) menjadi 2.076,78, dan Nasdaq Composite melemah 3,91 poin (0,08 persen) menjadi 5.009,21 poin.


Ketiga indeks jatuh pekan ini, dengan penurunan S&P 500 terbesar sejak Maret. Sementara itu, Dow, memiliki penurunan terbesar sejak April, dan Nasdaq mengalami penurunan mingguan sejak Mei.