Inilah Tujuh Anggota BPK Baru

Sumber :

VIVAnews - Setelah melalui lobi dan perhitungan suara yang lama, akhirnya Komisi XI memutuskan 7 anggota BPK 2009- 2014. Ketujuh orang itu menggantikan anggota BPK yang habis masa jabatannya pada 19
Oktober 2009.

Menurut Ketua Komisi XI Achmad Hafiz Zawaei, ketujuh anggota itu adalah anggota BPK Hasan Bisri (44 suara), mantan Dirjen Pajak Hadi Poernomo (43 suara), Kepala Perwakilan BPK Jawa Barat
Gunawan Sidauruk (32 suara), anggota Komisi XI dari PAN Rizal Djalil (32 suara), Anggota Komisi Audit PT Dahana PT Djakarta Lloyd dan PT Apexindo Moermahadi Soeja Djanegara (30 suara), mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrahman Ruki (27 suara), dan Sekjen BPK Darma Bakti (26 suara).

Pemungutan suara sendiri dimulai pada pukul 20.30 WIB dan berakhir pada 23.15 WIB. Sebelumnya suasana lobi-lobi anggota sangat terasa dan mencolok karena ada yang dilakukan di depan Komisi XI, sedangkan fraksi lainnya ada yang menggelar pertemuan di ruangan fraksinya.

Meski rapat berlangsung tertutup, sedikit bisa terlihat anggota Komisi XI yang sibuk dan mondar mandir sambil menelpon.

Ketujuh anggota terpilih itu berhasil menyisikan 47 anggota pada saat fit and proper test sejak awal pekan ini. Awalnya sebanyak 51 anggota mendaftarkan diri menjadi anggota BPK. Namun kemudian sejumlah calon mengundurkan diri, yaitu anggota BPK Udju Djuhaeri, Ketua Komisi XI Achmad Hafiz Zawawi, Wakil Ketua Komisi XI Endin AJ Soefihara, dan anggota Komisi XI Nursanita Nasution. Udju dan Endin bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom.

Pemimpin rapat penghitungan suara adalah Ketua Komisi XI Achmad Hafiz Zawawi. Achmad sendiri adalah calon anggota BPK yang mengundurkan diri di tengah proses fit and proper test. Dalam pemungutan suara itu dihadiri seluruh anggota Komisi XI yaitu 53 anggota. Anggota Komisi XI yang ikut dalam pencalonan anggota BPK itu tidak ikut memberikan suara, namun kehadirannya digantikan oleh anggota sesama partainya. Voting dilakukan secara tertutup, dimana 1 anggota dewan memilih 7 nama dari 47 nama yang ikut fit and proper
test.

"Jika anggota memilih di bawah 7 nama saah, namun di atas 7 nama tidak sah. Akan dipilih 7 nama terbanyak," katanya.

Ketujuh anggota BPK itu menggantikan anggota BPK yaitu Anwar Nasution, Alm Abdullah Zainie, I Gusti Agung Made Rai, Baharuddin Aritonang, Imran, Hasan Bisri dan Udju Djuhaeri.

Beberapa nama memang sudah dijagokan semula, seperti Taufiequrachman Ruki dijagokan karena sebagai Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai berhasil dan mempunyai integritas yang tinggi.

Ruki mempunyai latar belakang sebagai anggota Kepolisian dengan pangkat terakhir Irjen, pernah menjadi anggota DPR Komisi III pada 1992-1995, Deputi Bidang Keamanan Nasional Menko Polkam, dan Ketua KPK 2003-2007 yang mengangkat namanya.

Hadi Poernomo adalah mantan Dirjen Pajak yang menjabat sejak Februari 2001 hingga April 2006. Ia adalah pegawai pajak sejak 1965 yang menduduki berbagai posisi di Direktorat Jenderal Pajak. Saat ini dia bekerja sebagai anggota Dewan Analisa Strategis pada Badan Intelijen Negara (BIN).

Sementara yang disorot adalah Anggota Komisi XI Rizal Djalil diduga menerima suap dalam kasus Pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom.