Anggota Parlemen Australia Kecam Pidato Rasis Senator Anning

Dalam pidatonya, Fraser Anning menggunakan kata final solution, frasa yang sebelumnya digunakan rejim Nazi di Jerman selama Perang Dunia.
Sumber :
  • abc

Anggota parlemen Australia baik di tingkat DPR maupun Majelis Tinggi mengecam pidato Senator Fraser Anning yang mendukung bagi adanya kebijakan White Australia dan menggunakan frasa Nazi, namun senator tersebut tidak merasa bersalah.

Dalam pidatonya di depan parlemen untuk pertama kalinya hari Selasa (14/8/2018) Senator Anning mengatakan kebijakan imigrasi Australia perlu dirombak total., dengan mengatakan kebanyakan migran baru Australia harus berasal dari kalangan Kristen Eropa, dan warga Muslim harus dilarang masuk.

Dalam pernyatannya, Anning menggunakan kata "final solution" (solusi akhir), frasa yang digunakan oleh kelompok Nazi di Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler yang berarti pembantaian habis-habisan warga Yahudi di Eropa.

Dia juga menyerukan pemungutan suara nasional untuk menentukan siapa yang bisa diterima masuk ke dalam Australia.

"Solusi final bagi masalah imigrasi tentu saja adalah pemungutan suara nasional." katanya di depan Majelis Tinggi Parlemen Australia.

Pidato ini mendapat kecaman keras dari para politisi dari berbagai partai baik di DPR maupun di Majelis Tinggi, dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull menggambarkan komentar "final solution" merupakan "penghinaan mengejutkan" bagi mereka yang tewas dalam peristiwa Holokos.

Namun Senator Anning bergeming, dan ketua partainya Bob Katter menyebut pidato Anning sebagai "mengesankan" dan "bernilai emas."

Katter yang memimpin Partai bernama Australian Party mengatakan dia sudah mendiskusikan pidato tersebut dengan Anning sebelum senator tersebut menyampaikannya.

"Pidatonya betul-betul mengesankan, dan ini seluruh yang harus dilakukan negeri ini."

Ketika diwawancarai oleh jaringan televisi Channel Nine, Senator Anning mengatakan dia tidak akan meminta maaf atas apa yang sudah disampaikannya.

"Saya tidak merasa menyesal. Saya tidak akan meminta maaf dan tidak menyesal atas apa yang sudah saya sampaikan."

Senator Fraser Anning dikerumuni oleh wartawan hari Rabu (15/8/2018) di Camberra.

ABC News: Adam Kennedy

Senator Anning masuk ke Parlemen tahun lalu sebagai Senator dari partai One Nation pimpinan Pauline Hanson, namun kemudian membelot ke Australian Party pimpinan Bob Katter.

Atas pidato tersebut, Partai Hijau mengajukan mosi ke Majelis Tinggi untuk memperingatkan Senator Anning atas pidatonya, namun tidak mendapat dukungan yang cukup.

Namun Senat meloloskan mosi untuk mengakui pentingnya imigrasi dan multikulturalisme, dan mosi yang sama tidak diterima oleh Majelis Rendah.

Banyak senator dan anggota parlemen yang berbicara dalam sesi pengajuan mosi tersebut mengecam pidato Anning.

Menteri Muda Keuangan Josh Frydenberg memiliki keluarga yang pernah mengalami Holokos dan pagi ini mengecam pidato sebagai hal yang menyakitkan, tidak sensitif dan memecah belah.

"Mesin perang Nazi bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 10 juta manusia tidak berdosa, termasuk 6 juta warga Yahudi, dan 1,5 juta anak-anak." kata Frydenberg.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull menolak rujukan berulang kali yang disampaikan Senator Anning bahwa terorisme oleh kalangan Muslim sebagai alasan penghentian migrasi warga Muslim ke Australia.

"Mayoritas korban dari terorisme Islam adalah warga Muslim." kata Turnbull.

"Mari kita perjelas, mereka yang berusaha memburukkan semua Muslim karena kejahatan yang dilakukan mayoritas kecil malah akan membantu para teroris."

Menteri Bayangan Urusan Multikultur dari Partai Buruh Tony Burke memberikan pidato berapi-api sebagai jawaban atas pidato Senator Anning.

"Sudah waktunya parlemen ini harus mengatakan cukup, dan kalau kita belum mencapai titik itu malam ini, maka bagi beberapa diantara kita tampaknya batas itu tidak ada sama sekali."

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini