Tutupi Kebrutalan Militer Myanmar, Aung San Suu Kyi Didesak Mundur

Aung San Suu Kyi buka suara terkait kekerasan terhadap Rohingya
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun

VIVA – Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendesak Aung San Suu Kyi untuk mengundurkan diri dari jabatan Pemimpin de facto Myanmar setelah dugaan tindakan brutal militer terhadap minoritas Rohingya mengarah kepada genosida.

Zeid Ra'ad Al Hussein mengatakan Suu Kyi pada dasarnya memiliki posisi atau kedudukan yang mampu melakukan sesuatu bagi etnis Rohingya. 

Namun, Suu Kyi justru mengklaim bahwa “gunung es” misinformasi telah mengaburkan gambaran nyata mengenai apa yang terjadi di dalam Rakhine. Suu Kyi justru mendukung tindakan militer itu sebagai respons yang dibenarkan atas tindakan terorisme.

"Dia bisa tetap diam atau bahkan lebih baik, dia bisa mengundurkan diri. Tidak perlu baginya untuk menjadi juru bicara militer Myanmar. Dia tidak harus mengatakan ini adalah sebuah misinformasi. Ini sengaja dilakukan," kata Zeid seperti dilansir dari South China Morning Post.

Zeid juga mengkritik Suu Kyi sebagai pemimpin de facto dan penerima nobel penghargaan karena gagal menggunakan otoritas moral untuk membendung kekerasan.

Komentar Zeid dikeluarkan setelah temuan Misi Pencari Fakta PBB menuduh militer Myanmar telah melakukan genosida dan kekerasan. Laporan tersebut menyatakan bahwa Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing telah melakukan genosida tersebut kepada minoritas Muslim Rohingya.