Presiden Trump Pecat Jaksa Agung AS Jeff Sessions

Presiden Trump beberapa kali menyebut sosok Jeff Session sebagai "SANGAT lemah" dan "MEMALUKAN". -AFP/MOLLY RILEY
Sumber :
  • bbc

Jaksa Agung Amerika Serikat Jeff Sessions telah dipecat oleh Presiden Donald Trump.

"Kami berterima kasih kepada Jaksa Agung Jeff Sessions atas pelayanannya, dan doa terbaik buatnya!" kata Trump dalam cuitannya di akun Twitternya pada Rabu.

Trump berulang kali mengkritik Sessions setelah dia mengundurkan diri dari tim penyelidikan kasus dugaan campur tangan Rusia dalam Pemilu Presiden AS 2016 yang dimenangkan Trump.

Presiden mengatakan Sessions akan diganti sementara oleh kepala stafnya, Matthew Whitaker, yang selama ini mengkritik usulan pembentukan penyelidikan kasus tersebut.

Dalam surat pengunduran dirinya, Sessions - mantan senator Alabama dan merupakan pendukung awal Trump - menjelaskan bahwa keputusan dirinya mundur bukan inisiatifnya.

"Atas permintaan Anda, saya mengajukan pengunduran diri saya," tulisnya dalam surat yang tidak bertanggal.

"Yang paling penting, pada masa saya sebagai jaksa agung, kami telah memulihkan dan menegakkan supremasi hukum," Sessions menambahkan, seraya menambahkan bahwa dirinya berterima kasih kerpada Presiden.

Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Kepala Staf Trump John Kelly menelepon Sessions pada hari Rabu, sebelum Trump mengadakan konferensi pers untuk membahas hasil pemilu jangka menengah.

Sebelumnya, Trump berulang kali mengkritik sikap Sessions yang mundur dari upaya penyelidikan dugaan keterlibatan Rusia dalam Pilpres AS 2016.

Penasihat Khusus Robert Mueller, melalui tim investaginya, sedang melakukan penyelidikan bukti praktik kolusi antara tim kampanye presiden Trump dengan Moskow.

Penyelidikan yang meluas - diawasi oleh Departemen Kehakiman - telah menghasilkan serangkaian tuntutan pidana terhadap beberapa rekanan Trump.

Pada Juli 2017, Trump mengatakan kepada New York Times: "Sessions seharusnya tidak pernah mengundurkan diri, dan jika dia akan mengundurkan diri, dia seharusnya memberitahu saya dan saya akan segera memilih orang lain."

Sessions secara sukarela mengundurkan diri setelah Partai Demokrat menuduhnya gagal mengungkapkan adanya dugaan jalinan komunikasi dengan duta besar Rusia untuk AS.

Jaksa agung kemudian mengaku dia lupa tentang pertemuan itu, yang terjadi selama kampanye terhadap Trump.

Trump telah beberapa kali menyebut sosok Session sebagai "SANGAT lemah" dan "MEMALUKAN".

Apa yang terjadi sekarang?

CBS News melaporkan bahwa Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein tidak lagi memimpin penyelidikan yang dilakukan Mueller, dan Matthew Whitaker kini akan memegang kendali.

Presiden AS tidak dapat secara langsung memecat penasihat khusus, yang upaya penyelidikannya telah dikritik berulangkali oleh Trump.

Tapi penggantian Sessions akan memiliki kekuatan untuk memecat Mueller atau mengakhiri penyelidikannya.


Trump berulang kali mengkritik Sessions setelah dia mengundurkan diri dari tim penyelidikan kasus dugaan campur tangan Rusia dalam Pemilu Presiden AS 2016 yang dimenangkan Trump. - Reuters

Rosenstein telah dipanggil ke Gedung Putih pada Rabu untuk apa yang digambarkan sebagai pertemuan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

Wakil Jaksa Agung yang menunjuk Mueller untuk memimpin penyelidikan dugaan campur tangan Rusia, setelah Trump memecat direktur FBI James Comey pada Mei 2017.

Apa reaksi kubu oposisi?

Partai Demokrat menyatakan kemarahannya atas pemecatan jaksa agung, dan Komite Nasional Demokrat mencatat bahwa penunjukan pengganti Jeff Sessions belum dikonfirmasikan kepada Senat sebagaimana diperlukan.

Pemimpin Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer menulis di akuin twitternya: "Jelas, Presiden memiliki sesuatu yang disembunyikan."

"Mengingat komentar sebelumnya yang mengadvokasi dan memberlakukan pembatasan pada penyelidikan Mueller, Whitaker harus mengundurkan diri dari posisi pengawas selama masa kerjanya sebagai jaksa agung."