Babak Belur Dihajar Orang Rasis, Mahasiswa Asia Dengar Ejekan Corona

Peta penyebaran virus corona
Sumber :
  • Johns Hopkins University

VIVA – Kasus kekerasan berbasis rasisme membawa-bawa virus Corona Covid-19 kembali mencuat di London, Inggris. Kali ini menimpa seorang mahasiswa UCL Jonathan Mok (23) yang mengalami pemukulan hingga wajahnya babak belur dan fraktur. Dia diserang oleh beberapa orang pria dewasa dan wanita saat sedang melintas di Jalan Oxford pada pekan lalu.

Penyerangan itu dimulai saat Jonathan Mok melihat kelompok tersebut berkomentar kepadanya soal virus Corona Covid-19. "Jangan berani-berani kau lihat," tiba-tiba sejurus tinju menghajar Jonathan. Masih dalam kondisi terhuyung, kembali dia ditinju hingga limbung sebagaimana dilansir laman Metro.

Jonathan membagikan cerita pengalaman buruk itu di media sosial Facebook dan membagikan juga foto-foto wajahnya yang babak belur dan mengalami trauma berat akibat tindakan kekerasan itu. Sementara beberapa orang yang lewat kata dia sempat berhenti dan meminta pelaku tak menghajar karena Jonathan hanya sendiri sementara mereka beramai-ramai. Hal itu sangat tidak adil.

Jonathan mengatakan salah satu penganiayanya juga berkata,"Kami tak mau Coronavirusmu masuk negara kami."

Mahasiswa berdarah Asia ini kemudian menuliskan," Tindakan rasisme terjadi satu per satu menunjukkan rasa kebencian dengan mamakai tameng Coronavirus. Selalu ada saja alasan jahat."

Sebelumnya kasus berbau rasisme dengan alasan virus Corona juga dialami konsultan pajak asal Asia, Pawat Silawattakun yang diserang remaja yang meneriakkan kata Coronavirus dan hal yang sejenis juga dialami pengacara training Meera Solanki. Bahkan Solanki ditinju hingga tak sadarkan diri.

Sementara Polisi Kota London menyatakan masih menyelidiki kasus yang menimpa Jonathan. Mereka sedang mengidentifikasi terduga pelaku. Polisi mengatakan, Jonatahan mengalami luka berat hingga fraktur wajah yang membutuhkan penyembuhan secara serius.

Mereka sedang memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian.