Ahmaud Arbery, Simbol Ketidakadilan terhadap Warga Kulit Hitam di AS

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ayah dan anak dari satu keluarga ditahan di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, dengan tuduhan menembak sampai mati Ahmaud Arbery, seorang pemuda Afrika-Amerika tak bersenjata yang sedang berolahraga di sebuah kawasan perumahan.

Gregory McMichael, 64, dan Travis McMichael, 34, ditahan dan dibawa ke Biro Penyelidik Negara Bagian Georgia.

Mereka dituduh melakukan pembunuhan dan penyerangan, demikian kata pihak berwenang setelah penahanan pada Kamis (07/05).

Peristiwanya terjadi tanggal 23 Februari, baru terungkap minggu ini lewat video yang menyiarkan kejadiannya.

Rekaman video ini menimbulkan gelombang protes menuntut keadilan, terutama setelah diketahui bahwa tiada tindakan hukum apa pun dilakukan terhadap para pelaku, ayah dan anak berkulit putih itu.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Kematian Arbery

Ahmaud Arbery, 26 tahun, sedang jogging di kawasan pemukiman kota pantai Brunswick ketika didekati oleh para tersangka, sore tanggal 23 Februari.

Dari laporan polisi, Gregory McMichael seorang bekas polisi mengatakan ia melihat Arbery dan menyangkanya mirip dengan tersangka serangkaian perampokan rumah.

Gregory dan anaknya lalu mengambil senjata dan mengejarnya dengan mobil truk mereka.

Di laporan, Gregory mengatakan: ia dan anaknya meminta Arbery berhenti, karena ingin bicara dengannya lalu anak muda itu menyerang Travis. Masih menurut versi Gregory, terjadi tembakan dan Arbery jatuh.

Ayah Arbery, Wanda Cooper Jones, menjelaskan bahwa polisi mengatakan kepadanya, anaknya terlibat perampokan sebelum peristiwa itu.

Wanda dan keluarga tak percaya bahwa anaknya yang senang jogging itu terlbat kejahatan. Lagipula anaknya tak bersenjata.

Sebagaimana dilaporkan jaringan TV CBS, saat konfrontasi terjadi, beberapa telepon panggilan darurat dilaporkan terjadi.

Salah satunya, seorang warga mengaku ia melihat seorang pria kulit hitam berada di dekat rumah yang sedang dibangun.

Ketika ditanya apa yang dilakukan si pria, penelepon itu bilang ia berlari di jalan.

Video yang menentukan

Gambar yang direkam oleh seorang warga lain memperlihatkan ayah dan anak McMichael menunggu Arbery, yang berlari ke arah mereka, di hari yang terang.

Dalam video 36 detik yang direkam dari sebuah kendaraan yang berada di belakang mobil truk, terlihat seorang pria jogging mendekati truk dari belakang.

Pria ini berusaha memutar, dan terlihat bersitegang dengan seorang pria yang membawa senapan. Lalu terjadi teriakan dan suara letusan senapan terdengar.

Ada pria kedua berdiri di bak truk. Pria ini lalu terlihat membawa senapan di sebelah pria pertama. Lalu Arbery menghilang dari gambar.

Biro penyelidik menyatakan ayah dan anak ini mengkonfrontir Arbery, dengan dua senapan terpisah, dan si anak yang menembak Arbery.

Duka keluarga

Ayah korban mengatakan kepada program PBS Newshour bahwa anaknya biasanya berolahraga di daerah itu setiap hari, dan ia tinggal di rumah ibunya di dekat situ.

“Saya tak tahu kenapa mereka mengeluarkan prasangka rasial kepadanya dan membunuhnya seperti itu. Yang ia lakukan hanya berolahraga untuk menyehatkan badannya sendiri, karena ia punya cita-cita yang ia kejar,” kata Marcus Arbery.

“Kini mimpinya musnah. Mereka membunuhnya dengan sia-sia”.

Sehubungan dengan sangkaan anaknya terlibat dalam perampokan, Marcus Arbery mengatakan itu bohong.

“Video itu bicara sendiri,”katanya. “Lihat, eksekusi yang mereka lakukan.”

Pengacara keluarga, Benjamin Crump, mengatakan rekaman video itu memperlihatkan eksekusi yang mengerikan.

Crump menyatakan bahwa Gregory McMichael tidak ditindak karena ia pernah bekerja sebagai polisi dan detektif di kejaksaan lebih dari 30 tahun.

Kemurkaan dan protes

Sebelum video itu disiarkan, Kejaksaan Brunswick mengatakan tiada alasan untuk menahan ayah dan anak McMichael.

Mereka bersembunyi bahwa tindakan mereka itu sesuai dengan hukum yaitu penangkapan oleh warga negara yang berlaku di Georgia.

Menurut hukum ini, warga negara bisa bertindak jika mereka menjadi saksi atau mengetahui dengan pasti sebuah kejahatan dilakukan oleh seseorang yang dicurigai.

Menurut pengacara sipil, kasus Ahmaud Arbery tidak cocok dengan aturan ini.

Sesudah video ini disiarkan, banyak suara yang menyerukan agar tindakan dilakukan kepada ayah dan anak ini.

Lebih dari 100 orang ikut serta dalam protes di kota kecil itu Selasa (05/07) malam dan puluhan ribu orang menandatangani petisi dalam beberapa jam, menuntut keadilan untuk Ahmaud, serta pengunduran diri Kepala Kejaksaan George Barnhill.

Bekas Wakil Presiden dan calon presiden Partai Demokrat Joe Biden bercuit di Twitter: "Video ini jelas. Ahmaud Arbery dibunuh dengan darah dingin. Hati saya bersama keluarga, yang berhak atas keadilan, saat ini juga. Tiba saatnya untuk membuat penyelidikan yang transparan dan menyeluruh terhadap pembunuhan ini."

Sedangan Gubernur Negara Bagian Georgia, Brian Kemp, bercuit bahwa warga Georgia "berhak mendapat jawaban".