Penelitian Aneh di China, Kloning Kera dan Edit Gen Bayi

Ilustrasi penelitian.
Sumber :
  • Pixabay/Herney

VIVA – Para ilmuwan di China diduga tengah mengembangkan proyek dengan mengkloning kera dan mengedit gen bayi. Meski proyek tersebut mengerikan, penelitian mutakhir tersebut dapat mengarah pada penyembuhan penyakit Parkinson dan Alzheimer.

China telah lama melakukan penelitian pada kera dan monyet karena meyakini bahwa kedua hewan tersebut menjadi kunci untuk memahami gangguan otak pada manusia. Luar biasanya, Institute of Neuroscience (ION) di Shanghai, mengkloning lima bayi monyet tahun lalu dari kera dewasa, yang telah diedit secara genetik.

Hasilnya adalah bayi primata yang dengan sengaja terlahir, dengan mutasi yang mengganggu siklus tidur-bangun mereka. Dengan memberikan obat baru pada bayi monyet untuk mengobati gangguan otak mereka, para ilmuwan berharap mengembangkan perawatan untuk penyakit seperti Alzheimer.

Tidak heran ION dijuluki sebagai 'cern of neurobiology primata'. Lembaga ini berhasil mengkloning dua kera pada tahun 2018, menjadi yang pertama di dunia meyakinkan para ahli untuk melakukan percobaan lebih lanjut.

"Pencapaian ini menandai era baru di mana China menghasilkan batch klon monyet terstandarisasi, yang berfungsi sebagai model hewan dalam penelitian fungsi kognitif otak, diagnosa awal dan intervensi penyakit, serta penelitian dan pengembangan obat-obatan," tulis pernyataan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Selain itu, ilmuwan China juga tengah melalukan penelitian dengan mengedit gen pada bayi yang baru lahir. Para pakar menggunakan alat yang disebut Crispr untuk menonaktifkan gen, yang memungkinkan virus AIDS masuk ke dalam sel sebagai upaya untuk membuat anak-anak kebal dari penyakit itu.

Namun percobaan ini disebut sangat mengerikan. Para ahli mengklaim bahwa pengeditan gen pada manusia dapat 'membagi' manusia menjadi subspesies, dan dapat menghasilkan masalah genetik bahkan kanker.

"Jika benar, eksperimen ini mengerikan. Embrio itu sehat dan tidak ada penyakit yang diketahui. Pengeditan gen itu sendiri bersifat eksperimental dan masih dikaitkan dengan mutasi di luar target yang mampu menyebabkan masalah genetik di awal dan kemudian hari, termasuk pengembangan kanker. Ada banyak cara efektif untuk mencegah HIV pada orang sehat," kata Profesor Julian Savulescu dari Universitas Oxford, dikutip The Sun, Senin 11 Mei 2020.

Tahun lalu, tim peneliti di China juga melakukan penelitian untuk menciptakan monyet dengan organ manusia seperti ginjal atau hati. Organ-organ itu kemudian akan digunakan untuk transplantasi manusia.

Berbasis di China, tim membuat chimera atau organisme tunggal dengan sel dari lebih dari satu genotipe, menyuntikkan sel induk manusia ke dalam embrio monyet segar. Ahli biologi Belmonte sebelumnya mencoba menambahkan sel manusia ke embrio babi tetapi percobaan itu tidak berhasil.

Namun, karena primata secara genetik terkait dengan manusia, peluang penelitian baru untuk menjadi sukses jauh lebih besar. Para ilmuwan juga menggunakan teknologi pengeditan gen untuk menonaktifkan formasi sel tertentu pada hewan untuk memberi sel manusia kesempatan yang lebih baik untuk berkembang.