Dua Bayi dan Para Perawat Tewas akibat Serangan Bersenjata di RS

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc
EPA
Seorang tentara Afghanistan menggendong seorang bayi yang menjadi korban serangan di Kabul, Selasa (12/05).

Dua bayi, 12 ibu, dan sejumlah perawat tewas dalam serangan kelompok militan di sebuah rumah sakit di ibu kota Afghanistan, Kabul, Selasa (12/05).

Sebanyak 15 orang lainnya, termasuk beberapa bocah, terluka dalam serangan yang dilakukan sekelompok pria bersenjata, demikian keterangan pejabat keamanan.

Masih belum jelas siapa yang melakukan serangan terhadap sebuah rumah sakit, dan kelompok Taliban membantah keterlibatannya.

Ruang bersalin di rumah sakit itu dijalankan oleh yayasan kesehatan internasional Medicins Sans Frontieres (MSF) dan beberapa orang yang bekerja di sana adalah warga negara asing.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyebut serangan di rumah sakit sebagai "kejahatan luar biasa" dan "serangan tidak bermoral".

Dalam sebuah pernyataan dia mendesak pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban agar bekerja sama untuk "menyeret pelaku serangan ke pengadilan".

Sementara itu, di kawasan timur Afghanistan, serangan bom di kompleks permakaman telah menewaskan sedikitnya 24 orang.

Setelah rangkaian serangan tersebut, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengatakan telah memerintahkan dimulainya kembali operasi ofensif terhadap Taliban dan kelompok lainnya.

Dia menuduh kelompok-kelompok militan mengabaikan seruan berulang kali agar mengurangi aksi kekerasan.

Kelompok yang menyebut ISIS atau Negara Islam mengatakan berada di balik serangan pemakaman komandan polisi di Nangarhar, di wilayah timur negara itu.

EPA
Ruang bersalin di rumah sakit itu dijalankan oleh yayasan kesehatan internasional Medicins Sans Frontieres (MSF) dan beberapa orang yang bekerja di sana adalah warga negara asing.

Apa yang terjadi di rumah sakit?

Serangan dimulai sekitar pukul 10.00 waktu setempat, dan warga setempat mengaku mendengar dua ledakan dan disusul bunyi tembakan.

Seorang dokter yang berhasil melarikan diri selama serangan itu mengatakan kepada BBC bahwa ada sekitar 140 orang berada di rumah sakit saat orang-orang bersenjata menyerang.

Dokter lain mengatakan kepada kantor berita AFP terjadi "kepanikan luar biasa" ketika serangan itu terjadi.

Ramazan Ali, seorang penjual yang melihat serangan itu, mengatakan kepada kantor berita Reuters: "Para penyerang menembaki siapa pun di rumah sakit ini tanpa alasan ... Itu adalah rumah sakit pemerintah, dan banyak anggota masyarakat membawa istri dan anak-anaknya untuk perawatan . "

EPA
Para penyerang, yang dilaporkan mengenakan seragam polisi, semuanya dibunuh oleh petugas keamanan setelah terjadi baku tembak selama berjam-jam.

Pasukan khusus Afghanistan menyelamatkan 100 orang perempuan dan anak-anak, termasuk tiga orang asing, kata seorang pejabat kepada BBC.

Para penyerang, yang dilaporkan mengenakan seragam polisi, semuanya dibunuh oleh petugas keamanan setelah terjadi baku tembak selama berjam-jam.

Foto-foto dari tempat kejadian memperlihatkan sejumlah tentara membawa seorang bayi yang baru lahir ke lokasi yang aman, dalam kondisi terbungkus selimut yang bernoda darah.

Banyak staf asing tinggal di wisma di belakang Rumah Sakit Dasht-e-Barchi dan seorang dokter yang melarikan diri dari bangunan mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat sebuah ledakan di lokasi itu.