Ternyata, Kim Jong-un Pecinta Seks Sadis

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un
Sumber :
  • mirror.co.uk

VIVA – Semasa sekolah, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pernah diperintahkan pulang dari sekolah pribadinya yang mahal. Hal itu terjadi setelah mata-mata mengungkapkan bahwa Kim menyukai hal-hal porno yang sadis atau dikenal dengan istilah BDSM.

Kim bersekolah di sekolah asrama di Bern, Swiss, sekitar tahun 1990-an. Namun suatu hari dia diperintahkan pulang oleh ayahnya, Kim Jong Il, setelah mata-mata memberi tahu dia bahwa putranya tertangkap oleh guru sedang membawa majalah porno di dalam tas sekolahnya.

Kim bersekolah bersama tiga saudara kandungnya, yang semuanya tinggal di Swiss menggunakan identitas palsu sebagai anak-anak dari diplomat Korea Utara. Setelah Jong Un tertangkap membawa majalah porno, keempat anak itu diperintahkan untuk pulang ke Pyongyang.

Dilansir Mirror, Jumat 15 Mei 2020, sumber mengatakan bahwa Kim Jong Il khawatir anak-anaknya akan semakin disesatkan oleh teman-teman sebayanya dari Barat. Diyakini majalah porno itu ditemukan ketika para guru sedang memeriksa tas para murid untuk mencari lembar contekan jelang ujian.

Selain kecintaannya pada hal porno berbau sadis, Kim juga ternyata sudah dijuluki 'diktator cilik' saat masih sekolah karena kerap membully teman-temannya. Kim muda terkenal brutal bahkan sering menendang dan meludahi murid lain di sekolahnya.

Ayahnya lebih menyukai Kim Jong Un daripada kakak laki-lakinya yang lain, karena dianggap sebagai sosok yang pas untuk memimpin negara. Sebagai seorang anak, Kim Jong Un memiliki tim staf yang selalu siap sedia 24/7, ruangan bermain khusus, dan taman di rumah yang dipenuhi kandang berisi monyet dan beruang hanya untuk hiburannya.

Kim muda yang arogan itu memenangkan hati ayahnya untuk menjadi penerus pemimpin Korea Utara, dibandingkan saudara laki-lakinya yang lain yaitu saudara tiri Kim Jong Nam seorang playboy dan Kim Jong Kol seorang introvert.

Kim dikirim untuk tinggal di Swiss ketika dia berusia 12 tahun dan bersekolah di Liebefeld Steinholzli, sebuah lembaga Bahasa Inggris dekat kota Bern. Dia diberi nama palsu, Pak Un, dan tinggal bersama bibinya Ko Yong Suk dan suaminya, yang berpura-pura menjadi orangtuanya.

Baca: Hari Nakba, Memperingati 72 Tahun Warga Palestina Diusir Israel