Demi Bisa Ketemu Anak Tanpa Takut Corona, Ibu Ini Buat Tirai Pelukan

Lara Green membuat tirai pelukan
Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVA – Adanya wabah pandemi virus corona atau COVID-19 yang melanda dunia, membuat sebagian besar orang tidak bisa saling berdekatan. Bahkan untuk saling memeluk melepas rasa rindu pun tidak bisa dilakukan.

Namun, sebagian besar orang di dunia justru tak kehabisan akal untuk bisa tetap saling dekat dengan keluarga. Seperti yang dilakukan seorang ibu dan anak perempuannya di Inggris. Dengan menciptakan "tirai peluk", ibu dan anak ini akhirnya bisa saling memeluk untuk pertama kalinya setelah sembilan minggu tak saling bertemu.

Dikutip laman Metro, Lara Green, 35, mengejutkan putrinya Katie, 13, dengan alat buatannya sendiri Senin lalu. Ketika pemerintah menyarankan orang-orang yang rentan tertular COVID-19 untuk melakukan karantina di rumah pada bulan Maret 2020 lalu, Lara membuat keputusan yang memilukan untuk mengirim anak perempuan penderita asma yang parah, Katie, untuk melakukan isolasi diri dengan neneknya Helen, 65, selama 12 minggu. 

Baca Juga: Secara Bertahap, Arab Saudi Bebas Lockdown

Tetapi setelah menyadari bahwa Katie merasa rindu pulang ke rumah, Lara yang masih harus aktif bekerja di luar rumah menciptakan "tirai pelukan". 

Tirai ini dibuat menggunakan kantung sampah besar. Kantung sampah itu ditempelkan di pintu rumah hingga Katie dan Lara bisa saling berpelukan dengan pembatas tirai plastik setelah tak saling bertemu berminggu-minggu.

Dia berkata, "Katie dikarantina di rumah ibuku sembilan minggu lalu karena dia menderita asma parah. Ketika dia masuk angin, lebih dari sembilan kali, dia bisa berakhir di rumah sakit dengan oksigen dan butuh beberapa hari baginya untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik. Ibuku juga memiliki masalah kesehatan, sehingga ketika pemerintah mengumumkan bahwa orang yang rentan harus mengasingkan diri dan aku benar-benar tidak ingin dia dan Katie terjangkit virus corona."

Lara juga mengatakan, sebenarnya ia sangat suka berpelukan dengan anak-anaknya. Namun, karena Lara masih sering ke luar rumah, dia tidak berani untuk memeluk buah hatinya. "Saya sangat suka dipeluk dengan anak-anak saya sehingga tidak memeluk Katie selama sembilan minggu atau bahkan berada di dekatnya sangat sulit. Aku benar-benar mulai kehilangan hal-hal kecil."

"Jadi, saya pikir saya akan mencoba membuat tirai berpelukan. Segera setelah Katie memegang tanganku melalui tirai, itu adalah sentuhan kehangatan yang luar biasa."

Bagi Katie, tirai ini bagaikan hadiah tak ternilai. Lara kini mulai merencanakan pembuatan "tirai peluk" berikutnya untuk kunjungan minggu depan. Dia akan lebih menguatkan tirai yang dibuat agar bisa berpelukan lebih lama. 

"Saya akan bertemu dengan Katie lagi pada hari berikutnya. Ibu berkata Katie bangun dalam suasana hati yang sangat baik. Dia terus-menerus berbicara tentang tirai peluk, mengatakan dia sangat menikmatinya."

Adik perempuannya, Nola (9) juga berpelukan dengan saudara perempuannya melalui tirai peluk, dan pergi tidur dengan senyum lebar di wajahnya. 

"Ibuku seharusnya diisolasi sampai Juli 2020, jadi mudah-mudahan ketika dia bisa keluar, Katie juga bisa keluar. Tapi, aku senang mereka punya kesempatan bersama sama lain saat ini."