Uskup Washington Marah Lihat Trump Angkat Alkitab untuk Tujuan Politik

Presiden AS, Donald Trump, angkat Alkitab di depan gereja.
Sumber :
  • NBC News

VIVA – Keuskupan Episkopal Washington DC melontarkan kritikan pedas kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump karena mengadakan kunjungan ke Gereja St John pada Senin 1 Juni 2020. Apalagi, Trump sempat mengangkat sebuah Alkitab setelah pihak kepolisian membersihkan area unjuk rasa untuk memuluskan perjalanan sang presiden dari Gedung Putih ke gereja tersebut.

Uskup Episkopal Washington DC, Pendeta Mariann Budde, mengatakan, kunjungan Trump untuk membagikan pesan atau maksud tertentu sangat bertentangan dengan ajaran Yesus. Mariann menambahkan, bahwa Trump datang ke gereja tidak untuk berdoa dan tidak mengatakan mengenai penyesalan atas meninggalnya George Floyd.

"Biar saya perjelas, Presiden menggunakan Alkitab, tanpa seizin saya untuk digunakan sebagai latar belakang dalam memberikan pesan yang bertentangan dengan ajaran Yesus," kata Mariann kepada CNN, Selasa 2 Juni 2020.

Baca Juga: Penembakan Terjadi di Tengah Aksi Protes Kematian George Floyd

"Presiden tidak datang untuk berdoa; dia tidak menyesali kematian George Floyd atau mengakui penderitaan kolektif orang kulit berwarna di negara kita. Dia tidak berusaha menyembuhkan atau menenangkan negeri kita yang bermasalah," ujarnya, seperti dikutip dari akun Twitter @Mebudde.

Mariann juga mengaku bahwa gereja benar-benar terkejut oleh kunjungan itu sebab tempat suci digunakan untuk memfasilitasi pernyataan Trump. Padahal, protes di seluruh negeri berkobar menyusul pembunuhan terhadap George Floyd di Minneapolis, AS, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Uskup Ketua gereka Episkopal, Michael Curry, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Trump telah menggunakan gereja dan Alkitab sebagai tujuan politik.

"Ini dilakukan pada masa yang sangat menyakitkan di negara kami, dan tindakannya tidak melakukan apa pun untuk membantu atau menyembuhkan kami," ucap Michael, seperti dilansir The Guardian.

Sebelumnya, Trump berjalan kaki dari Gedung Putih menuju sejumlah gereja bersejarah yang rusak akibat aksi protes menentang rasisme yang berakhir ricuh pada Senin malam 1 Juni 2020. Trump kemudian menuju Gereja St John yang terletak di seberang jalan Gedung Putih. 

Gereja tersebut dikenal sebagai 'Gerejanya Para Presiden'. Gereja itu mengalami kerusakan yang cukup parah karena kebakaran dan  grafiti pada saat kerusuhan yang terjadi hari Minggu 31 Mei 2020. "Kita adalah negara yang hebat," kata Trump di luar gereja, sambil mengangkat Alkitab.