Obat COVID-19 Pertama Mulai Dikirim Rusia ke Rumah-rumah Sakit

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Rusia menjadi negara pertama yang telah menyetujui penggunaan obat antivirus pada pasien COVID-19. Obat antivirus, yang terdaftar di bawah nama Avifavir dan siap disalurkan ke rumah sakit di Rusia dan akan diberikan kepada pasien COVID-19.

Dana Kekayaan Berdaulat Rusia (RDIF) bersama perusahaan farmasi, ChemRar Group, telah mengirim obat pertama COVID-19 ini ke sejumlah klinik dan organisasi farmasi di wilayah Moskow, Leningrad, Novgorod, Kirov, Nizhny Novgorod, Ekaterinburg dan Republik Tatarstan.

Baca Juga: Mengapa Tagihan Rawat Corona COVID-19 di RS Swasta Bisa Rp70 Juta

Nantinya sebanyak 60.000 butir Avifavir bakal diterima oleh rumah sakit di Rusia mulai hari ini, Kamis 11 Juni 2020. Jika sukses nantinya, RDIF dan ChemRar Group disebutkan akan siap meningkatkan jumlah produksinya menjadi 2 juta per tahun.

"Obat ini sangat diminati di seluruh Rusia, dengan negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengatur pengiriman ke semua wilayah negara," kata CEO RDIF, Kirill Dmitriev, seperti dikutip TASS, Kamis 11 Juni 2020.

"Kami juga telah menerima permintaan pengiriman Avifavir ke lebih dari 10 negara. Hasil awal uji klinis membuat obat ini menjadi salah satu yang paling menjanjikan di dunia," ujarnya.

Avifavir diproduksi secara patungan antara RDIF dan ChemRar Group. Obat adalah salah satu dari dua obat COVID-19 yang terdaftar di dunia.

Avifavir juga menjadi obat berbasis Favipiravir pertama di dunia yang disetujui untuk pengobatan COVID-19. Hal tersebut bisa dipastikan setelah Avifavir menunjukkan kemanjuran tinggi dalam uji klinis karena khasiatnya dapat mengganggu mekanisme reproduksi virus Corona.

Pada 29 Mei 2020, Avifavir diketahui menerima sertifikat pendaftaran dari Kementerian Kesehatan Rusia dan menjadi obat pertama asal Rusia pertama yang disetujui untuk mengobati pasien COVID-19.

Baca juga: Telur Infertil Beredar Padahal Bahaya dan Terlarang Diperjualbelikan